Raja Lubis: Jadikan Film Indonesia, Tuan Rumah di Negeri Sendiri
Oleh Nurul Nur Azizah
Isolapos.com, BANDUNG- “Kita mengapresiasi film-film, bisa dijadikan sebagai referensi lah, khususnya masyarakat Bandung, jangan sampai tidak menjadi tuan rumah (film –red) di negara sendiri,” Ucap Raja Lubis (25), Ketua Forum Film Bandung Community (FFB Com) sekaligus pengamat film yang aktif berkecimpung di FFB, ketika ditemui di Sekretariat FFB, Jalan Zamrud No 21, Buah Batu, Kota Bandung, Minggu (27/03).
Bertepatan dengan momen Hari Film Nasional tanggal 30 Maret 2016 ini, Raja mengajak masyarakat agar bangga dengan film-film karya Indonesia. Salah satunya, dapat diwujudkan dengan apresiasi paling sederhana untuk menonton film asli di bioskop. “Apresiasi ini bisa sebenarnya dalam bentuk sederhana, misalnya kita bayar tiket bioskop kemudian nonton itu apresiasi. Gampang kok sebenarnya,” pungkasnya.
Salah satu bentuk apresiasi film yang dilakukan oleh FFB selama ini adalah malam puncak Festival Film Bandung yang diadakan setiap tahunnya. “Tahun 2016 ini, Festival Film Bandung rencananya akan dihelat pada bulan September 2016. Kita tunggu saja nanti,” bebernya.
“Setiap film yang diputar di bioskop di Bandung, tak lepas dari pengamatan para Regu Pengamat FFB. Nah, kami kemudian melakukan diskusi bulanan untuk menentukan Film Terpuji sesuai dengan unsur-unsur penilaian” Imbuhnya yang tak bersedia menjelaskan lebih lanjut mengenai kriteria penilaian.
“Namun, selain itu, kami juga banyak kegiatan sebagai bentuk apresiasi film lainnya, di antaranya yang diadakan oleh FFB Com yang berusaha secara lebih langsung mendekat para masyarakat,” jelasnya. Di antara agenda terdekatnya adalah adanya kegiatan nonton bareng Film Tjokroaminoto (Film Terpuji 2015) dan diskusi bersama sutradaranya langsung, Garin Nugroho. Acara tersebut, akan digelar pada 30 Maret 2016 di Museum Sribaduga Bandung untuk menyambut Hari Film Nasional 2016.
Selain acara diskusi dan nonton bareng, FFB Com juga mewadahi kegiatan anak muda. “Salah satunya, yang sekarang aktif berjalan yakni club menulis,” ucapnya. Di samping itu, kegiatan yang rutin dilakukan, di antaranya workshop pembuatan film pendek, pembacaan puisi yang didampingi oleh aktor-aktor film ternama dan sebagainya. “Ini tak lain, sebagai upaya mendekatkan FFB menjangkau masyarakat luas melalui FFB Com (anak muda –red),” ketusnya.
Ia mengharapkan, utamanya dengan momen Hari Film Bandung 2016 ini, masyarakat lebih ada kesadaran terhadap film produksi lokal. Selain itu, melalui FFB ini, masyarakat mendapatkan referensi dan pemahaman lebih terhadap dunia perfilman, khususnya Indonesia. “Jangan sampai tidak menjadi tuan rumah (film –red) di negara sendiri,” ucapnya menutup perbincangan. []
Redaktur: Restu Puteri