Mahasiswa UPI Tolak Parkir Berbayar

344

Oleh: Faika Muhammad Aulia

Bumi Siliwangi, isolapos.com

Senin (30/5) sore di Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra (FPBS) UPI tampak berbeda. Di akhir Mei ini, Puluhan mahasiswa FPBS berkumpul di depan lobi fakultasnya untuk melaksanakan konsolidasi mengenai wacana parkir berbayar.

Dani Wardani, mahasiswa Pendidikan Bahasa Daerah 2012 membeberkan pandangannya mengenai wacana parkir tersebut. Ia yang juga anggota Unit kegiatan Studi Kemasyarakatan (UKSK) UPI ini menuding, adanya parkir berbayar tidak akan memberi dampak apapun dalam fasilitas parkir di UPI, “Pada akhirnya, tarif parkir tidak menjamin apa-apa, masih sering Helm yang hilang.”

Ia menuding kebijakan ini diterapkan untuk menambah alokasi pendapatan UPI. Menurutnya, hal ini tidak masuk akal jika dikaitkan dengan kebijakan penerapan Uang Kuliah Tunggal mahasiswa yang cenderung memberatkan mahasiswa. Untuk itu, manajemen pengalokasian dana UPI lah perlu diperbaiki. “Manajemen keuangan UPI tidak baik, ada alokasi untuk pembinaan keagamaan. Kenapa gak dimasukin ke bagian alokasi pendidikan,” keluh Dani berapi-api.

Apa yang dinyatakan Dani ditanggapi oleh Tri Indri Hardini, Wakil Dekan Kemahasiswaan FPBS sekaligus dosen bahasa Prancis. Tri mengatakan, apa yang didiskusikan mahasiswa harus berbasis data dan jangan berimajinasi semata, “Harus pintar, berbasis data,” katanya.

Namun dibalik itu, dia pun menyatakan sikap tidak sepakat jika parkir harus berbayar. Baginya jika parkir berbayar diterapkan pada sivitas akademik, justru hal tersebut akan menambah beban baru. “Saya melihat (parkir berbayar –red) bagus, namun kalau kita dapat (sivitas akademik UPI harus membayar parkir –red), saya tidak setuju. Tapi ingat, kalian jangan provokasi,” ungkapnya.

Di tempat lain, Badan Eksekutif Mahasiswa Republik Mahasiswa (BEM Rema) UPI melakukan hal yang serupa. Dalam konsolidasi mengenai parkir itu, Yusup Aswin, Mahasiswa Pendidikan Pendidikan Bahasa Arab itu menyatakan sikapnya terhadap proposal rencana penerapan parkir berbayar di UPI, “Penarikan boleh, tapi bukan untuk kita, untuk luar oke!” ujarnya.

Dalam konsolidasi tersebut, BEM Rema UPI menyatakan sikap menolak sistem parkir berbayar. Fauzi Ridwan Menteri Dalam Negeri BEM Rema UPI mengatakan, pihaknya akan segera mengusahakan audiensi dengan rektorat. []

Redaktur: Syawahidul Haq

Comments

comments