TERTAWAN TUAN

193

foto-penulis-meistika

oleh: Meistika Intan Utami

Bahasa dan Sastra Indonesia 2014

 

Aku hanya sepasang mata

Yang selalu memerah kecanggunganmu

Dan menikmatinya dengan nanar

Dalam secangkir binar yang enggan kuhabiskan

 

Aku hanya sebongkah bibir

Yang terpaksa mengatup kala bersemi

Namun kerap merekah dalam gelap

Berseri-seri merentangkan sekelopak doa

 

Arung perasaan ini

Tersandung curamnya pesonamu

Ia jatuh di kedua bola matamu

Dan mengais menunggu rengkuhan lenganmu

 

Tapi, jangan kau biarkan hatiku mengeriput

Yang kering kerontang terbakar teriknya penantian

Disini aku bahkan rela terpanggang api cemburu

Dan pasrah membeku terpapar dinginnya bayanganmu

 

Aku telah dihujani oleh jarum cercaan

Yang sempurna merajut benang-benang kerisauan

Waktu pun tak kalah menghujat

Memecutku atas nama keadilan yang lama memucat

 

Disini

Semua kupeluk erat

Dengan jantung yang mulai berkarat

Dan hati yang semakin melarat

Comments

comments