“Gagal” Jadi Modal Utama Pebisnis
Oleh: Restu Putri
Bandung, isolapos.com– “Gagal adalah modal paling utama dalam bisnis,” ucap Rita Anggorowati salah satu pemateri dari kegiatan Workshop Digipreneur dengan tagline “Can your sosmed makes money?”, Rabu (8/12) di Warung DU 71 Bandung. Kegiatan yang dilaksanakan oleh Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) ini dihadiri oleh sekitar 40 peserta.
Dari kegagalan, Rita melanjutkan bahwa wirausahawan dapat belajar dan menjadikan kegagalan itu sebagai pengalaman yang mahal, misalnya kesalahan apa yang dibuat dari bisnis sebelumnya dan intropeksi diri dari kegagalan itu. Selain itu, pembisnis juga harus mampu menjaga hubungan, relasi, kontak dan silahturahmi.
Istia Hamdiati Nuri, pemateri selanjutnya mengatakan bahwa dunia digital, dapat dimanfaatkan untuk mengurangi beban modal pebisnis, seperti agen penjualan. Selain itu juga dapat memudahkan pebisnis dalam meriset pesaing bisnisnya melalui akun media sosial mereka. Kemudian, media sosial juga membantu pebisnis dalam hal mencari target pasar untuk bisnisnya.
Pemateri lainnya, Indiana Ayu Alwasilah mengatakan bahwa ide besar untuk menjalankan bisnis tidak akan berjalan kalau tidak ada komitmen. Selain itu, pebisnis juga harus mampu memiliki sikap berani dalam mengambil resiko. Berani ambil keputusan berbisnis maka berani juga mengambil konsekuensinya kalau gagal. Apalagi ketika memulai bisnis untuk pertama kalinya.
Rita memberikan pesan kepada mahasiswa yang akan memulai bisnis yaitu harus banyak belajar apalagi saat ini persaingan bisnis sangat ketat, bukan hanya satu wilayah tetapi global karena adanya flatform digital. “Harus banyak belajar banyak, lihat pesaingannya saat ini sudah sangat global, lihat bagaimana caranya agar kita tidak mati di dunia bisnis,” pesannya.
Salah satu peserta, Putri Dwi Nofrina, Magister Akutansi Unpad, mengatakan bahwa kegiatan ini semuanya lancar, tapi ada kekurangan sedikit. “Overall bagus, tapi ada mis sedikit (penataan lay-out presentasi), namun materinya semuanya bagus, semoga kegiatan ini tetap dilanjutkan dan ada praktek langsung,” ungkapnya. Putri juga berharap setelah acara ini, akan dibuatkan grup komunikasi antar peserta dan pemateri agar dapat saling berbagi informasi mengenai event bisnis ataupun sharing tentang bisnis.
Workshop Digipreneur ini menghadirkan empat pemateri dari jenis wirausaha yang berbeda, diantaranya bidang fashion yakni Paku Payung, Istia Hamdiati Nuri, lalu bisnis bidang pendidikan yaitu Indonesia Creative Education Institute, Rita Anggorowati dan Irwan Gunawan, kemudian Semesta Learning Evolutionn bisnis sosial, Indiana Ayu Alwasilah, dan bisnis makanan Bau Duren M. Hakim Delftian Kurniawan.