Pengabdian di Suku Che Wong Pahang, Malaysia
Oleh : Novia Cindelaras
*) Penulis adalah Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi FPIPS UPI 2015
Semangat demi menyambung hidup dari hari ke hari terus dikobarkan. Sinar pengharapan terpancar dari mata orang- orang penjunjung tinggi budaya luhur. Rasa yakin di dalam hati digenggam erat, dengan pasti melangkah maju menuju kehidupan yang lebih baik.
Di tengah hiruk pikuk kehidupan metropolitan, sekelompok masyarakat adat masih menata kehidupan diatas tanah leluhur. Suku Che Wong ialah salah satu dari 6 suku orang asli Malaysia yang sampai saat ini masih bertempat di Lanchang, Pahang, Malaysia. Mereka hidup dengan cara berburu dan tinggal di rumah tradisional yang dibangun sederhana menggunakan kayu dan dedaunan.
Tempat tinggal Suku Che Wong berada di Kampung Sungai Enggang, Kuala Gandah. Lokasi ini berada di pedalaman hutan Pahang berdekatan dengan Pusat Konvervasi Gajah Kebangsaan Kuala Gandah. Pemerintah masih membuka mata akan keberadaan Suku Che Wong. Subsidi dan bantuan- bantuan masih mengalir baik dari pemerintah ataupun pihak lain. Bantuan dalam bidang pendidikan sangat dibutuhkan oleh anak- anak Suku Che Wong. Sebagaian besar anak- anak Suku Che Wong putus sekolah, namun semangat belajar mereka tidak pernah putus.
Seorang mahasiswi Departemen Ilmu Komunikasi UPI, Novia Cindelaras telah turut serta dalam suatu program pengabdian yang diselenggarakan oleh mahasiswa Fakulti Komunikasi dan Pengajian Media Universiti Teknologi Mara (UiTM) Malaysia. Program ini dinamakan “Care For The Giant”. Penasehat program, Shira Haniza Yakoop menungkapkan, program selama dua hari ini merupakan inisiatif Mahasiswa Public Relation dengan tujuan menerapkan kesadaran mengenai aktivitas konservasi serta meningkatkan hubungan kemasyarakatan bersama orang asli.
Hari itu sebanyak 30 mahasiwa dan 30 anak- anak Suku Che Wong berpartisipasi, disanalah anak- anak Suku Che Wong bisa belajar dan mencoba banyak hal baru. Tujuannya untuk pembelajaran dan peningkatkan kesadaran dalam melestarikan Gajah di Pusat Konservasi Gajah Kebangsaan Kuala Gandah. Pengetahuan dan pendidikan mengenai tanggungjawab pelestarian hewan dibutuhkan bagi Suku Che Wong sebagai orang asli yang mendiami tempat tersebut. Hari itu menjadi hari yang membahagiakan bagi mereka. Senyuman terpancar dari anak- anak yang terus menghiasi hingga penguhujung hari.
Novia menggungkapkan, program ini sangat bermanfaat bukan hanya untuk Suku Che Wong, tapi juga bagi proses belajar mahasiswa. Sebagai mahasiswi yang sedang mengikuti program exchange student di UiTM, kesempatan untuk berpartisipasi dalam program Care For The Giant ini sangatlah berharga bagi pengalaman belajarnya selama di Malaysia.
Menurut Novia, di Indonesia mahasiswa memang sudah banyak terlibat di kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Tema yang sering diangkat kebanyakan mengenai lingkungan, pendidikan dan kesejahteraan masyarakat. Namun, memang kegiatan yang bertemakan kepedulian terhadap hewan masih jarang ditemui, padahal Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan pesona fauna yang harus dilestarikan. Ia pun berharap, program tersebut bisa menginspirasi mahasiswa Indonesia lainnya supaya bisa mencanangkan hal serupa mengenai pelestarian hewan yang disertai juga dengan pengabdian kepada masyarakat.
Keindahan mentari terbenam di hari itu menjadi saksi sebuah upaya, hidup dan bertahan hidup, dibantu dan saling membantu. Tak seorangpun tau kemana langkah takdir akan membawa kaki- kaki kecil anak Suku Che Wong, namun pengabdian yang tulus dari dalam hati akan selalu membekas. Membawa mimpi dan pengharapan, sampai bertemu kembali di kehidupan yang lebih baik.
Tulisan ini sepenuhnya tanggungjawab penulis yang bersangkutan.