Akibat Tegangan Tinggi, Salah Satu Trafo di UPI Rusak
Oleh: Wulan Nur Khofifah
Bumi Siliwangi, Isolapos.com—Senin (09/01), telah terjadi kebakaran trafo di samping gedung FPSD (Fakultas Pendidikan Seni dan Desain) UPI (Universitas Pendidikan Indonesia) sekitar pukul 12.15 WIB. Kejadian ini menyebabkan pemadaman listrik di beberapa gedung, diantaranya FPIPS (Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, FPBS (Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra), Museum Pendidikan Nasional, FPSD, FPTK (Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan), Pascasarjana, Masjid Al-Furqon, Poliklinik UPI, Gedung Garnadi Prawirosudirdjo, dan Gedung Geugeut-Winda/Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) UPI bagian belakang.
Menurut ahli teknisi bidang utilitas UPI, Jaenal Syaifudin, mengatakan kebakaran ini terjadi karena adanya peningkatan suhu yang menyebabkan pengeringan pada pendingin trafo. “Sebenernya tidak ada api. Itu asap. Karena bahan-bahan listrik itu tidak mengeluarkan api,” lanjutnya saat di wawancarai oleh tim Islapos pada Rabu, (11/01) lalu.
Trafo (transformator) merupakan alat yang mengubah bentuk energi listrik menjadi energi lain. Fungsi transformator untuk menaik-turunkan tegangan atau arus bolak-balik listrik. Listrik yang akan didistribusikan ke gedung-gedung yang menerima aliran listrik harus diturunkan terlebih dahulu tegangannya. Kerusakan trafo yang terjadi menyebabkan tak dapat terdistribusinya listrik ke gedung-gedung yang mengandalkan aliran dari trafo tersebut.
Kepala Bagian Logistik Inventarisasi dan Kendaraan di Biro Sarana dan Prasarana UPI Sofyan Djulkarnaen menjelaskan kerusakan trafo ini sudah diprediksi sejak November 2022 lalu, dan rencananya akan dilakukan penggantian di bulan Januari 2023. Namun, UPI tidak bisa sembarangan membeli trafo dari pihak swasta. Karena proses yang terikat dengan peraturan tentang TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri), sehingga trafo baru bisa diterima pada bulan Maret nanti. “Berarti kalau sampai Maret waktu itu perhitungan kita cukup lah. Nanti pada Maret itu kita ganti. Eh, ternyata alam berkata lain,” jelasnya pada tim Isolapos.
Jaenal Syaifudin juga menambahkan, kejadian ini pun disebabkan oleh tingkat penggunaan listrik yang tinggi. “Konsep gedung UPI itu dibuat greenbuilding. Tata cahaya yang mencukupi. Atu ari beurang mah lampu teh pareuman. Gitu kan,” pungkasnya. Selebihnya, Biro Sarana dan Prasarana UPI menyerankan agar seluruh civitas akademika UPI untuk lebih bijak dalam menggunakan listrik.
Kepala Biro Sarana dan Prasarana UPI, Ahmad Tajudin juga mengatakan saat ini pihaknya telah melakukan pengambilan supply listrik dari gardu yang berjalan normal, serta akan melakukan penarikan kabel sementara untuk memberikan supply listrik pada gedung FPIPS, FPBS, dan FPSD. “Di hari pertama kita sudah memperbaiki untuk yang gedung Partere, kemudian untuk aliran air tiap fakultas. Tapi baru air saja. Listriknya belum,” lanjut Ahmad Tajudin saat ditemui oleh tim Isolapos rabu lalu.
Berdasarkan pantauan tim Isolapos sampai berita ini diterbitkan, beberapa gedung sudah mulai mendapat aliran listrik. Namun pihak Biro Sarana dan Prasarana UPI belum bisa memastikan sampai kondisi ini bisa normal kembali.
Redaktur : Razib Ikbal Alfaris