Aksi Tolak Jaster Merah Warnai Hari Terakhir Moka-Ku
Oleh: Nabil Haqqillah
Bumi Siliwangi, Isolapos.com–Kamis sore, (31/08), kepulangan mahasiswa baru Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dari kegiatan Masa Orientasi Kampus dan Kuliah Umum (Moka-Ku) disambut oleh para mahasiswa dengan sebuah aksi penolakan atas digantinya jas almamater yang semula berwarna abu menjadi merah.
Berdasarkan pantauan Isolapos di lapangan, aksi dimulai dari bundaran depan Gymnasium UPI dengan mengajak mahasiswa baru angkatan 2023 untuk bergabung dan mencoba jas almamater abu. Sementara itu, jas almamater merah sendiri sudah secara simbolis disematkan kepada perwakilan mahasiswa baru saat penutupan Moka-ku.
Beberapa spanduk protes terlihat dibawa oleh massa aksi, seperti “Majelis Wali Amanat, Amanat Siapa?”, “Kebebasan Akademik Hanya Mitos”, hingga “Jaster Gesit, UKT Sulit”.
Massa bersama dengan mahasiswa baru yang bergabung kemudian bergerak menuju ATM Center dan melakukan mimbar bebas. Beberapa panitia Moka-Ku dan pihak keamanan terpantau mengimbau mahasiswa baru untuk pulang dan meminta massa tidak menghalangi jalan pulang bagi mahasiswa baru.
Salah satu massa aksi, Muhammad Nasrul mengatakan bahwa ditolaknya jas almamater baru disebabkan karena ada beberapa tahapan yang telah dilewati oleh para pemangku kebijakan di UPI, terkhusus dalam hal sosialisasi kepada mahasiswa.
“Saya berpandangan terkait dengan permasalahan jaster ini tuh, terkait dengan perumusan kebijakannya yang memang banyak tahapan-tahapan yang dilewati oleh para pemangku kebijakan di UPI, khususnya dalam hal sosialisasi kepada mahasiswa, terhadap uji publik, dan lain sebagainya,” jelas Nasrul.
Nasrul mengungkapkan bahwa aksi ini tidak mengatasnamakan salah satu lembaga atau organisasi mana pun. “Massa aksi ini atas nama mahasiswa UPI. Tidak ada mengatasnamakan kelembagaan ormawa ataupun hal-hal lainnya,” ungkap Nasrul kepada tim Isolapos.com.
Lebih lanjut, Nasrul menjelaskan bahwa aksi ini diperuntukkan kepada mahasiswa UPI secara individu yang resah dengan permasalahan yang ada. Nasrul berharap aksi ini bisa terus komitmen dan konsisten dalam mengawal berbagai permasalahan di UPI.
“Banyak hal-hal lain yang seharusnya menjadi konsen UPI dalam mengatasi permasalahan tersebut, tapi sejauh ini malah mengebut terkait dengan perubahan jaster merah ini,” ujarnya.
Salah satu mahasiswa baru berinisial N mengatakan bahwa ia mendukung aksi penolakan jas almamater baru. Ia beralasan bahwa jas almamater abu sudah identik dengan UPI. “Karena jaster abu tuh udah identik sama UPI gitu,” ujar N kepada tim Isolapos.com.
Hal serupa juga diungkapkan oleh mahasiswa baru berinisial B. Ia beralasan bahwa ketidaksetujuannya adalah karena almamater berwarna merah sudah banyak digunakan oleh banyak perguruan tinggi di Indonesia.
“Karena saya sendiri tidak setuju dengan perubahan almamater berwarna merah dimana almamater warna merah sudah banyak berserakan gitu di PTN ataupun PTS yang ada di Indonesia gitu,” ujarnya.
Menjelang magrib, massa aksi mulai membubarkan diri seiring kepulangan mahasiswa baru.
Berdasarkan penelusuran Isolapos.com, kabar pergantian jas almamater sendiri sudah ramai dibicarakan di kalangan civitas akademika UPI dalam satu bulan terakhir, terutama di sosial media. Salah satunya seperti cuitan dalam akun menfess @upi_fess pada 14 Agustus 2023 yang mengunggah gambar desain jas almamater baru serta surat mengenai perubahan jas almamater yang dikeluarkan oleh Majelis Wali Amanat (MWA).
Surat tertanggal 10 Agustus 2023 dengan kop MWA dan nomor surat B-235/UN40.MWA/PL.00.01/2023 tersebut berisi persetujuan perubahan desain dan warna jas almamater berdasarkan hasil sidang pleno MWA ke-40. Berdasarkan surat tersebut, tertulis bahwa warna jas almamater akan diganti menjadi warna merah dengan lampiran desain baru jas almamater UPI.
Dalam sebuah postingan yang diunggah oleh akun instagram resmi @upiofficial, tertulis bahwa alasan perubahan jas almamater adalah karena warna yang selama ini digunakan dianggap kurang sesuai dengan lambang UPI dalam PP Nomor 15 Tahun 2014 Tentang Statuta UPI, selain itu juga dasar perubahan ada pada Peraturan Rektor Nomor 1267/UN40/HK.06/2023 Tentang Rebranding Universitas Pendidikan Indonesia dan Tata Cara Penggunaannya.
Selain itu, menurut postingan di instagram resmi UPI tersebut, ditulis bahwa jas almamater UPI sudah berganti warna beberapa kali, termasuk warna merah yang pernah digunakan pada tahun 1966-1974 ketika masih menjadi Institut Keguruan Ilmu Pendidikan (IKIP) Bandung. []
Redaktur: Razib Ikbal Alfaris