
Hari ACAB Sedunia: Massa Gelar Aksi Solidaritas.
Oleh: Muhammad Bagas Rafif
Bandung, Isolapos.com-Gelombang aksi solidaritas besar-besaran disuarakan oleh Komite Anti Kekerasan Negara (Kontra), Aksi Kamisan Bandung, serta Aliansi Mahasiswa dan Pemuda di Kota Bandung terkait maraknya kejahatan dan kebrutalan yang dilakukan aparat kepolisian. Massa melakukan aksi dari mulai titik kumpul di Jalan Braga hingga puncaknya di depan Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Kota Bandung pada Sabtu (13/12) siang.
Ahmad Siddik Tanjung selaku Koordinator Lapangan aksi tersebut menjelaskan bahwa agenda aksi kali ini adalah orasi dan refleksi atas kejahatan yang dilakukan oleh aparat kepolisian terhadap rakyatnya. Ahmad menjelaskan bahwa aksi ini merupakan bentuk refleksi terkait banyaknya kasus kejahatan atas kebrutalan yang dilakukan oleh kepolisian.
“Kita melihat bahwa kebanyakan kejahatan atas kebrutalan aparat kepolisian dari kasus, dari kasus 135 nyawa di stadion malang dan sampai sekarangpun ada yang yang terakhir gamma” tuturnya.
Dengan membawa tajuk Hari All Cops Are Bastards (ACAB) Sedunia, Ahmad menjelaskan bahwa aksi ini juga memperingati kebrutalan kepolisian di seluruh penjuru dunia.
“Kita tahu lah kulit hitam di Amerika telah dibunuh oleh pihak kepolisian. Tanggal 13 ini kan ada seorang perempuan yang kulit hitam yang ditembak oleh pihak kepolisian di Amerika,” ceritanya.
Ahmad juga berharap bahwa aksi kali ini harus terus menerus diadakan untuk melawan kebrutalan aparat kepolisian. “Harapan saya, ini harus terus menerus (dilakukan-Red) terhadap kebrutalan aparat kepolisian dan kita harus melawan itu” tuturnya.
Senada dengan Ahmad, Restu Aprimas selaku massa aksi dari Fakultas Hukum Unisba turut menyampaikan bahwa aksi ini juga menuntut ditegakkannya akuntabilitas kepolisian.
“Pihak-pihak, oknum-oknum yang terlibat dalam kegiatan represif itu, untuk (segera-Red) diadili dengan seadil-adilnya dan dengan transparansi,” ujar Restu.
Restu juga menegaskan bahwa ada nada aksi-aksi berikutnya apabila tidak ada respon dari aparat kepolisian. “Tentu apabila suara kami tidak didengarkan dan tidak ditindak lanjuti, kami tidak akan pernah berhenti untuk menyuarakan keadilan di negeri ini,” tegasnya.
Terakhir, Restu menyampaikan harapannya kepada kepolisian setelah adanya aksi ini. “Kalo untuk kepolisian, saya berharap mereka menjalankan tugasnya sesuai dengan regulasinya, sesuai dengan slogannya yang katanya polisi mengayomi dan melayani masyarakat,” tutupnya.
Dalam rangka memperingati Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional, aksi ini mengeluarkan Press Release yang berisikan beberapa poin tuntutan terhadap Institusi Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri):
- Hentikan kekerasan yang dilakukan polisi baik dalam tugas maupun di luar tugas.
- Hentikan Extrajudicial Killing.
- Transparansi dalam menangani kasus yang melibatkan polisi sebagai pelaku kejahatan.
- Hukum berat polisi pelaku Extrajudicial Killing.
- Hentikan pembubaran paksa baik demonstrasi maupun diskusi-diskusi publik.
- Menjalankan amanat deklarasi universal hak asasi manusia.
- Menjalankan kode etik kepolisian dengan benar. []
Redaktur: Harven Kawatu