TKW Juga Sebagai Duta Informal Indonesia

57

Suasana Diskusi Publik nasib TKW Dalam Pusaran Ekonomi, Kemanusiaan dan Perjuangan Hidup yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah, di Auditorium FPIPS, Rabu (21/3)

Bumi Siliwangi, isolapos.com-

“Harus di support TKW ini tidak hanya sebagai penghasil devisa, tapi juga duta-duta informal Indonesia, yang membawa apa bagaimana dan mengapa Indonesia,” Kata Pembantu Dekan 1 Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Social (FPIPS) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Elly Malihah saat membuka diskusi publik menyoal nasib Tenaga Kerja Wanita (TKW) dalam Pusaran Ekonomi Indonesia, Kemanusiaan Dan Perjuangan Hidup, di Auditorium gedung FPIPS, Rabu (21/3).

Dalam acara yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Pendidikan Sejarah (HIMAS), menghadirkan narasumber utama mantan TKW yang kini bergiat menjadi seorang dosen Universitas Ageng Tirtayasa, Nuryati Solapari. Katanya, cerita soal TKW ini tak akan hilang ditelan waktu, pasalnya lapangan kerja di Indonesia masih terbatas.

Nuryati juga menambahakan ketika banyak orang yang menjadi TKW tujuannya untuk membangun rumah, membeli motor dan lain sebagainya tapi Nuryati berbeda, dengan dirinya menjadi TKW dirinya bisa melanjutkan pendidikanya ke jenjang perkuliahan, “karena menurut saya dengan pendidikan bisa merubah kehidupan.”

Ketua pendidikan Sejarah UPI, yang juga mantan aktivis buruh, Dadang Supardan mengungkapkan ternyata TKW yang berkontribusi di Indonesia itu tidak lebih dari 20%. “ lainya hanya sebatas menjadi korban perdagangan manusia,” ungkap Dadang.

Kepala Divisi Kemahasiswaan UPI, Syahroni berharap, hasil diskusi ini dapat dijadikan bekal saat terjun dalam pengabdian pada masyarakat. [Rifqi Nurul Aslami]

Comments

comments