Peron yang Sunyi
Oleh Yunita Ayu
Kau mencoba mencari jejak-jejaknya.
Limbung dengan kegelisahan dan kekecewaan
yang membuat hatimu patah. Sepsang kekasih
yang kau lihat di bangku peron itu
mencipta hatimu yang pilu.
Terkenang akan kisahmu yang usai.
Namun, tragis dan kelam.
Matamu perih, meleleh menjadi tetesan
air yang mengalir deras seperti sungai
yang akan membawamu ke dalam lautan kesedihan.
Kau memejamkan kedua bola matamu yang liar itu.
Ingatanmu kembali saat pertemuan pertama di stasiun tua.
Stasiun yang telah menjadi saksi pertemuan
dan perpisahan jutaan manusia.
Kau adalah salah satunya. Sejak saat itu, bagimu
stasiun serupa tempat bersarangnya letupan api
yang siap meledakan jiwamu. Membakar habis
kebahagiaan yang menyisakan pahitnya masa lampau.
Masa yang membuatmu meratapi hati
yang patah dan sendiri.
2016