Sisi Keistimewaan Kendang dalam Seni dan Edukasi

400

Oleh: Prita Kartika Pribadi

Bumi Siliwangi, isolapos.com Tidak cuma-cuma, ketika unsur seni dan edukasi dikemas menjadi satu kesatuan sehingga menghasilkan sebuah karya yang apik. Seperti halnya yang dilakukan oleh mahasiswa jurusan Seni Musik angkatan 2017 yang mengadakan acara pagelaran Ngendang’s Kuy di gedung Amphiteater UPI dengan tema “Ulah Jati Kasilih Ku Junti”, Kamis (12/10) malam.

Acara yang mencirikan kekhasannya dengan alat musik kendang ini diadakan oleh mahasiswa baru sebagai proses masa bimbingan. “Pagelaran ini adalah satu proses pembelajaran kami sebagai mahasiswa baru, dimana nantinya kita akan dihadapi sama event-event yang lebih besar lagi,” tutur Alfin Asa Fathinanda Aditya, Ketua Pelaksana Ngendang’s Kuy.

Kendang menjadi daya tarik tersendiri bagi mahasiswa baru ini, mengingat kendang merupakan alat musik tradisional Sunda yang istimewa dan harus dilestarikan bersama-sama. “Kendang itu salah satu instrumen tradisional Sunda, kalau nggak ada (kendang, –red) pasti nggak mungkin jalan kalau di karawitan,” lanjut Alfin.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, pagelaran yang rutin diadakan setiap tahun ini mempunyai konsep yang kental dengan nilai tradisional dibanding modern. “Sebelumnya itu, kebanyakan kolaborasi tradisional dan modern. Kita ini fokuskan pada pertunjukkan kendang, kolaborasi tradisional dan edukasi,” tuturnya menjelaskan.

Lebih lanjut, acara pagelaran seni musik sekar 2017 ini melibatkan 101 produksi dan 33 talent. Sedangkan konten pagelaran diisi dengan Overture, Kliningan, Ketuk Tilu, Kolaborasi Kendang Sunda dan Drum, Rampak Kendang serta Bajidoran.[]

Comments

comments