
BEM Rema Bicarakan Kembali Statuta
Bumi Siliwangi, isolapos.com-

Badan Eksekutif Mahasiswa Republik Mahasiswa (BEM Rema) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) bersama tim perumus statuta UPI bicarakan kembali draf statuta UPI. Audiensi tersebut dilaksanakan di gedung Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat UPI, Selasa (18/12).
Presiden BEM Rema, Hamdan Ardiansyah mengatakan dalam forum tentang kegelisahannya terkait draf statuta yang telah diserahkan kepada Direktur Jenderal Pendidikan Perguruan Tinggi Oktober lalu. Hamdan mengungkapkan mahasiswa tidak diberi tahu bagaimana transaparansi pemilihan tim perumus statuta. “Kami tak tahu kriteria seperti apa yang dijadikan tim perumus statuta,” ujar Hamdan.
Selain itu, Hamdan mengatakan bahwa draf satuta tidak mengakomodir dalam hal apresiasi mahasiswa, padahal pihaknya ingin berkontribusi pada universitas. “Ini terlihat dari tidak diberitahukannya isi draf trakhir statuta yang dikirim ke Dikti,” keluh Hamdan.
Menanggapi hal itu, Tim Perumus Statuta UPI, Agus Setiabudhi mengatakan bahwa pemilihan tim perumus statuta langsung dipilih oleh rektor. “Kalian bisa tanya langsung ke rektor,” ujar Agus.
Terkait masalah apreasiasi mahasiswa, Yadi Ruyadi yang juga tim perumus statuta berkata, akan menanggapi keluhan BEM Rema dengan jalur tertulis. “Termasuk alasan mengapa mahasiswa tidak masuk Majelis Wali Amanat,” tutup Yadi. [Julia Hartini]