Pecahnya Gerakan Saat Membantu Mahasiswa Penangguhan
Pecahnya kubu antara Badan Eksekutif Mahasiswa Republik Mahasiswa (BEM Rema) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dengan Aliansi Mahasiswa UPI saat membantu mahasiswa penangguhan, menurut Kordinator Aliansi Mahasiswa UPI, Muhammad Ridwan Hidayatulloh, terjadi karena tidak adanya pemberitahuan langsung mengenai hasil audiensi dari BEM Rema UPI. “Gerakan ini dimulai berdasarkan suara mahasiswa,” ucap Ridwan, Kamis (26/12).
Lanjutnya ia menjelaskan bahwa banyak suara yang tidak diakomodasi oleh pihak BEM Rema UPI. “Oleh karena itu, kami merasa prihatin mengenai kinerja BEM Rema UPI, sehingga kami melakukan gerakan-gerakan seperti ini,” kata Ridwan.
Hal berbeda diutarakan Menteri dalam Negeri BEM Rema UPI, Taufik Ramadhan yang menyatakan, meski pihaknya telah meminta bekerja sama, namun mereka lebih memilih untuk memperjuangkannya sendiri. “Mungkin perbedaan dari cara atau aksinya yang digunakan itu yang menjadi faktor terbentuknya gerakan-gerakan lain, walau berbeda gerakan namun niatnya sama, membantu mahasiswa penangguhan,” ujar Taufik saat ditemui isolapos.com.
Adanya gerakan lain tidak diambil pusing oleh BEM Rema UPI. “Saat ini kami lebih fokus kepada mahasiswa baru dan ormawa saja,” lanjut Taufik. [Restu Puteri]