Syahidin: BEM Rema Sebaiknya Terbuka
Jika Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa Republik Mahasiswa (DPM Rema) mengharapkan adanya Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk mengaudit keuangan BEM Rema, (baca:http://isolapos.com/?p=5447 ) tidak demikian dengan Direktur Direktorat Kemahasiswaan (Dirmawa) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Syahidin. Menurutnya, solusi untuk mengatasi masalah tersebut adalah BEM Rema jangan menutup diri.
Terkait pelaporan kepada BPK, Syahidin menilai BEM Rema tidak usah diaudit oleh BPK. “Cukup dibimbing saja oleh kami (Dirmawa-red)” ujarnya kepada isolapos.com, Senin (17/3).
“Kalau ke BPK diterapkan kasihan mahasiswanya, kan mereka sedang belajar berorganisasi,” tambahnya. Ia menjelaskan bahwa ketika laporan kegiatan termasuk keuangannya bermasalah, tidak diperbolehkan lagi mengadakan kegiatan berikutnya. “Itu sudah jadi kebijakan kami,” tegas Syahidin.
Syahidin mengakui jika pengauditan yang dilakukan pihak keuangan UPI terhadap BEM Rema sudah cukup. Disinggung mengenai permasalahan yang mendera BEM Rema saat ini, Syahidin mengungkapkan bahwa dirinya tidak bisa berbuat apa-apa karena memang BEM Rema tidak pernah memberi tahu program-programnya. Hal ini membuat pihaknya tidak bisa menjadi penengah untuk memediasi kedua belah pihak.
Menanggapi pernyataan Dirmawa yang melakukan pembinaan terhadap BEM Rema, menurut Ketua Himpunan Pendidikan Khusus (Pkh), Muhammad Zaid Rijal itu belum cukup. Menurutnya, jika memang telah ada pembinaan, seharusnya kejadian ini tak terjadi berulang kali. “Ini yang kami sayangkan, apakah tidak ada evaluasi dari periode sebelumnya. Menurutnya, pihak BEM Rema seharusnya bisa bertanggung jawab dan mengubah tata kelola keuangan. “Seharusnya bisa dipercaya, bisa amanah, transparan, dan akuntabel,” katanya via pesan singkat. [Tatang Zaelani Tirtawajaya]