Meski UKT, Pungutan Praktikum Masih Dilakukan
Bumi Siliwangi, isolapos.com-
Ketua Departemen Pendidikan Geografi, Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Epon Ningrum mengetahui aturan yang menyatakan bahwa pihak departemen atau program studi dilarang menarik dana dari mahasiswanya. Namun, Epon merasa kebingungan dengan aturan tersebut, demikian pula dengan Bagian Akademik dan Keuangan FPIPS, yang menurut Epon sulit mencari jalan keluarnya. Pasalnya, pertanyaan Epon terkait solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut tak kunjung dijawab. “Saya telah menanyakan ke pihak keuangan fakultas dan tidak ada jawaban sampai sekarang” Kata Epon pada isolapos.com, Senin, (28/04).
Kebingungan Epon mencari solusi dari masalah ini kian bertambah ketika pihak universitas, baik itu Direktorat Keuangan maupun Direktorat Akademik tak kunjung memberi solusi. “Mengajukan RKAT (Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan-red) besar pun dipotong, sesuai pagu yang ada aja,”. Keluh Epon.
Menurut Epon, dengan sistem keuangan baru Uang Kuliah Tunggal (UKT), tahun ini departemennya bukan menerima KAT lebih, namun justru dipotong sekitar Rp. 150 juta. Epon tak mengerti dengan pemotongan ini, padahal menurutnya jika memang pihak departemen dilarang melakukan pungutan, pihak keuangan universitas pun harus memerhatikan hal itu.
Keberatan pungutan uang praktikum itu pun dikeluhkan Mahasiswa Departemen Pendidikan Geografi 2013, Hasanuddin. Dia mengatakan bahwa sudah beberapa kali merogoh kocek untuk membayar praktikum. “Kami praktikum ke Puntang, Yogyakarta, lalu ke Kawah Putih, dan mengeluarkan uang yang tidak sedikit” katanya.
Sebelumnya, pada pertemuan dengan perwakilan mahasiswa dalam aksi menolak UKT, Kamis (24/5) Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kemahasiswaan, Kemitraan dan Usaha, Dadang Sunendar mengatakan bahwa setiap departemen atau program studi bahkan himpunan mahasiswa jurusan tidak boleh menarik uang kepada mahasiswa 2013. “Pungutan itu jelas salah,” tegas Dadang. [ Tatang Zaelani]