Aksi Ajak Mahasiswa UPI Sadari Hak Asasi
Bumi Siliwangi, Isolapos.com-
Tetes air hujan mulai turun ketika seorang mahasiswa berjalan menuju pelataran Lobi barat Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Kedua matanya tertutup sehelai kain. Ia lantas memakan tanah dalam sebuah kantong plastik. Di sisi lain seorang mahasiswa terlihat berbaring terlentang beralaskan koran dengan baju yang kucel dan seadanya. Beberapa tulisan tentang pelanggaran HAM tersusun rapi diatas lantai.
Itulah rangkaian teatrikal yang digelar Unit Kegiatan Studi Kemasyarakatan (UKSK) UPI untuk memperingati Hari Hak Asasi Manusia (HAM) se-dunia 10 Desember lalu, Rabu (24/12). Ketua UKSK UPI, Nurfahmi Hasbulloh mengatakan, teatrikal ini salah satu upaya menggugah pemikiran mahasiswa UPI terhadap kondisi kampus. “Hari ini kondisi Universitas Pendidikan Indonesia sudah chaos,” ujarnya.
Mahasiswa Departemen Pendidikan Bahasa Indonesia yang juga anggota UKSK, Syifa Aghnia mengatakan, dalam rangka memperingati hari HAM ini, mahasiswa perlu menyadari pelanggaran-pelanggaran HAM yang terjadi. Pelanggaran-pelanggaran itu nampak terjadi di kampus UPI. “Contohnya, satu, terjadi kasus DO (Drop out-red) paksa. Padahal itu adalah hak kita untuk mengenyam pendidikan,” ujar Syifa kepada isolapos.com.
Ia menambahkan, saat ini hak asasi manusia yang selayaknya dimiliki mahasiswa nampak telah dilanggar dan menjadi “barang” yang mahal. Mahasiswa UPI, menurutnya perlu menyadari hak asasi yang seharusnya mereka terima. “Supaya warga itu (mahasiswa-red)bangun, ada hak-hak asasi manusia yang dilanggar oleh UPI dan juga oleh orang-orang yang ada disekitar kita,” tegas syifa.
Rangkaian acara peringatan hari HAM ini mengusung nama HAM in FOCUS. Acara yang masih akan berlanjut hingga 30 Desember 2014 itu bekerja sama dengan Arena Studi Apresiasi Sastra (ASAS), Teater Lakon, HMJ Sosiologi dan HMJ Psikologi UPI. Rencananya, pada Senin (29/12) akan dilakukan pemutaran dan diskusi film “Senyap” yang diselenggarakan atas kerja sama UKSK dan Unit Pers Mahasiswa (UPM), di selasar Gedung Geugeut Winda (PKM) UPI. Kemudian ditutup dengan diskusi bersama Ketua Komisi Informasi Publik (KIP) yang digelar esok harinya. [Faika Muhammad Aulia].