Bahasa Sunda Mulai Ditinggalkan
Bumi Siliwangi, isolapos.com-
Kepala Subbag Kebudayaan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Juanda mengatakan bahwa Bahasa Sunda di kalangan masyarakat sudah jarang digunakan. Di dunia pendidikan, menurutnya, para pelajar lebih menyukai dan bangga menggunakan bahasa asing ketimbang bahasa ibunya sendiri. Ia menghimbau agar bahasa sunda tetap dilestarikan. “Ulah nepika punah bassa Indung urang teh, pangpangna barudak kudu apal ulah leuwih bangga make basa deungeun,” tegasnya saat ditemui isolapos.com usai acara Seminar Koordinasi Pengembangan dan Pelestarian Bahasa, Sastra, dan Aksara Daerah, di Gedung Geugeut-Winda (PKM) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Selasa (17/02).
Senada dengan Juanda, Ketua Departemen Pendidikan Bahasa Daerah UPI Dingding Khoerudin, mengutarakan bahwa bahasa ibu khususnya Bahasa Sunda pada jaman sekarang ini, mengalami penurunan pada pemakainya. Di sela pemateriannya, ia mengatakan, dalam ranah pendidikan pun bahasa ibu sudah jarang digunakan sebagai bahasa pengantar. “Basa Sunda teh geus jarang dipaké basa panganteur dina pangajaran boh SD, boh SMP, atawa SMA,” ujarnya saat menyampaikan materi.
Selanjutnya, Redaktur Majalah Mangle Elin Samsuri, menuturkan bahwa dalam melestarikan bahasa ibu akan mudah dilakukan asalkan ada kemauan dan masyarakat tidak merasa malu untuk menggunakannya. Elin pun menambahkan, upaya pelestarian juga dapat dilakukan melalui media massa. “Cara nu gampang ge loba ngamumule basa sunda teh, asalkeun aya kahayang. Ku nulis dina majalah contona,” ujarnya.
Acara yang mengusung tema “Ngamumelé basa Indung” ini diadakan dalam rangkaian kegiatan Riksa Budaya Sunda yang digelar Himpunan Mahasiswa Departemen Pendidikan Bahasa Daerah (Hima Pensatrada) UPI bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat. Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka melaksanakan Perda Jawa Barat No.14 tahun 2014 tentang pemeliharaan bahasa, sastra, dan aksara daerah.
Acara ini akan berlangsung sejak Selasa kemarin hingga Sabtu (21/2) mendatang. Tak hanya seminar, kegiatan ini pun dimeriahkan oleh lomba-lomba yang diikuti siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas se-Jawa Barat. Semua lomba yang diikuti berkaitan dengan aksara, bahasa dan sastra Sunda. [Muhammad Ikhsan R]