Kendaraan Bertambah, Area Parkir UPI Tak (lagi) Memadai

220
Catatan manual plat nomor motor oleh satpam upi kpda pngndara yg tak kbgian kartu parkir
Catatan manual plat nomor motor oleh Satpam UPI kepada pengendara motor yang tak kebagian kartu parkir, Jumat (20/2).

Bumi Siliwangi, isolapos.com-

Fasilitas parking area Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dinilai sejumlah mahasiswa UPI tak lagi memadai. Karena jumlah kendaraan yang terus menerus bertambah, halaman parkir tak lagi mampu menampung jumlah kendaraan bermotor yang tiap hari berdatangan ke kampus Bumi Siliwangi itu. Di area parkir selatan Gedung Achmad Sanusi (BPU) UPI misalnya, kendaraan roda dua nampak terparkir tak beraturan.

Mahasiswa Departemen Pendidikan Ekonomi UPI, Yuda Fauzan Aprilian menilai, mayoritas kendaraan roda dua yang semakin menumpuk, diparkirkan tak beraturan. Menurutnya, ini karena sistem parkir UPI yang tak membatasi jumlah kendaraan yang dapat diparkir dalam satu area. Untuk itu, ia berharap para petugas dapat membatasi kendaraan dan menata kembali jalur-jalur parkir ada.

Mahasiswa angkatan 2012 ini juga berharap universitas segera memperbaiki sistem parkir kendaraan tersebut. Ia menuturkan, UPI dapat menggunakan sistem scanning kartu parkir bagi sivitas akademika UPI. “Mungkin sistem scanning kayak di Perpus (perpustakaan –red) bagus buat orang UPI mah, untuk tamu baru pake kartu,” kata Yuda kepada isolapos.com.

Anggota Satuan Keamanan (Satpam) UPI, Cecep S mengamini jumlah kendaraan yang masuk ke UPI semakin bertambah dari waktu ke waktu. Setiap pergantian tahun, menurutnya, terjadi penambahan kendaraan dari sivitas akademika UPI. “Baik mahasiswa, karyawan maupun siswa Lab School,” ujar Cecep saat ditemui di posnya, Jumat (20/2).

Cecep menambahkan, tak hanya halaman parkir yang semakin padat, fasilitas parkir lain seperti kartu parkir pun tak lagi mencukupi. Hal itu terjadi karena kartu parkir belum diproduksi kembali. Pihaknya pun sering kali menerima laporan kehilangan kartu dan menemukan kartu parkir yang di simpan pihak-pihak yang tak bertanggung jawab. Ada oknum karyawan yang membawa dan tak mengembalikan, ada pula mahasiswa yang sengaja menyimpan. “Ini untuk cadangan, Pak,” ujarnya saat menirukan mahasiswa yang ketahuan menyimpan empat buah kartu parkir UPI.

Hingga saat ini, jelas Cecep, pihaknya menggunakan beberapa jenis kartu parkir sebagai alternatif. Tak hanya itu, pihaknya pun memberlakukan catatan manual dan pemeriksaan Surat Tanda Naik Kendaraan (STNK) untuk pengendara yang tak mendapatkan kartu.

Menanggapi kondisi area parkir yang tak beraturan, Cecep mengatakan ketertiban parkir kendaraan harus diawali dari kesadaran si pengendara. Selain itu, menurutnya, kendaraan yang diparkirkan sembarangan merupakan fenomena yang terjadi bukan tanpa alasan. Perilaku sivitas akademika UPI bermacam-macam, ada yang parkir tertib di lahan parkir hingga memarkirkan kendaraan dengan seadanya.

Ia pun berharap UPI mampu menyediakan petugas khusus untuk menata parkir kendaraan. “Tupoksi (Tugas Pokok dan Fungsi,-red) nya menjaga aset upi dan lalu lintas kampus, kalau ada petugas khusus parkir akan lebih efektif,” tukas Cecep. [Hikmat Syahrulloh]

Comments

comments