Calon Rektor : Perbaiki Sistem Pembiayaan Pendidikan
Bumi siliwangi, isolapos.com-
Langkah perbaikan mengenai sistem pembiayaan pendidikan dibahas oleh para Calon Rektor (Carek) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) masa bakti 2015-2020 dalam kegiatan Diskusi Publik “Republik Mahasiswa UPI Mencari Rektor Pro Mahasiswa”. Diskusi ini digelar Badan Eksekutif Mahasiswa Republik Mahasiswa (BEM Rema) UPI di Gedung Geugeut-Winda (PKM) UPI, Senin, (11/5).
Asep Kadarohman yang saat ini masih menjabat sebagai Dekan Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FPMIPA) UPI menyatakan, perlu adanya sistem untuk bisa membantu biaya pendidikan bagi mahasiswa. Sehingga, menurutnya UPI dapat menggunakan model pembayaran kredit (pinjaman uang dengan pembayaran berangsur-red ) dengan memanfaatkan dana abadi. “Yang penting adalah transparan dan akuntabel,” tutur Asep.
Menanggapi hal yang sama, E. Aminudin Aziz mengatakan bahwa ketentuan besaran biaya pendidikan di UPI harus diganti dengan sistem yang adil. Saat ini, menurutnya masih banyak mahasiswa yang mengeluh tentang uang kuliah tunggal (UKT) yang tidak sesuai dengan kemampuannya. “Sistem pembiayaan pendidikan saat ini belum berkeadilan,” kata Aminudin.
Direktorat Jendral Advokasi BEM Rema UPI, Retno Ayu Hardianti mengatakan target diskusi publik kali ini adalah sebagai wadah untuk menyampaikan aspirasi mahasiswa. Namun sayangnya, Furqon sebagai Calon Rektor ketiga tidak datang dalam acara ini. Setelah Diskusi Publik ini digelar, BEM Rema masih berupaya untuk mengawal berlangsungnya Pemilihan Rektor yang akan berlangsung 13 Mei mendatang. Salah satu rencana dari BEM Rema yaitu mengadakan Diskusi Publik dengan Rektor terpilih.
Ia turut mengapresiasi respon dari puluhan mahasiswa yang datang. “Alhamdulillah, yang penting itu mahasiswa bisa menyampaikan aspirasi-aspirasi tersebut.” ujarnya. Selain gagasan tentang pembiayaan pendidikan, kedua Carek juga memberikan idenya terkait pengembangan kegiatan mahasiswa, upaya dalam meningkatkan prestasi mahasiswa, dan mengembangkan sumber daya manusia maupun sarana dan prasarana kampus. [Restu Puteri]