Jika UKT Tak Sesuai, UPI Akan Verifikasi

1,318
ilustrasi
ilustrasi

Bumi Siliwangi, isolapos.com-

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menerima verifikasi biaya perkuliahan dengan sistem Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi mahasiswa yang menganggap UKTnya tak sesuai dengan keadaan sesungguhnya. Menurut Kepala Divisi Rekrutmen Mahasiswa Baru UPI, Asep Supriatna, mahasiswa dapat mengajukan verifikasi jika mahasiswa tersebut keberatan dan ada kesalahan pengisian data saat pendaftaran. “Datang saja, dengan membawa data, nanti kami verifikasi,” ucapnya.
Dalam upaya verifikasi data, Asep melanjutkan, telah dilakukan dengan memeriksa data yang dibawa oleh mahasiswa dengan data yang telah diterima oleh UPI sebelumnya. “Kami butuh bukti, mahasiswa yang bersangkutan yang harus datang sendiri, tidak boleh diwakilkan,” tegasnya saat ditemui isolapos.com, Kamis (13/8), di ruang Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UPI.
Asep juga mengatakan bahwa tidak ada kesalahan dalam penentuan UKT di UPI karena sesuai dengan data yang diisi mahasiswa dan sudah menggunakan sistem yang otomatis. Oleh karena itu, verifikasi yang dilakukan pun banyak yang tidak mengubah besaran UKTnya. “Bila dilakukan verfikasi dan tidak ada yang ganjil maka besaran UKT akan tetap.” katanya.
Sementara itu sesuai data terakhir, 6 Maret 2015, tercatat 266 mahasiswa yang mengajukan penangguhan biaya perkuliahan semester genap lalu. Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UPI, Asep Kadarohman, mengajukan solusi bila di tengah masa perkuliahan, mahasiswa tidak mampu membayar UKT. UPI berencana untuk membuat kebijakan baru yakni kredit tanpa jasa, mengingat besaran UKT yang telah ditetapkan tidak bisa diturunkan. “Perekonomian itu seperti roda yang berputar, saling bantu saja.” jelasnya.
Selanjutnya, Asep Kadarohman berharap program ini dapat berjalan sehingga dapat membantu mahasiswa. Sistem kredit tanpa jasa ini akan berbeda dengan kebijakan penangguhan. Batas akhir pembayaran UKT bila mahasiswa tergabung dalam lredit tanpa jasa akan lebih panjang. Rencananya bila mahasiswa sudah wisuda pun, tanggungan biaya pendidikan masih dapat dicicil. “Namun kebijakan ini masih dalam proses,” ujarnya. [Restu Puteri Sujiwo]

Comments

comments