Pendidikan Antikorupsi Jangan Hanya Mata Kuliah

124
Muhamad Iqbal, salah satu dosen mata kuliah Pendidikan Anti Korupsi (PAK) di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) saat acara Bincang Isola, Jumat (11/12).
Muhamad Iqbal (kedua dari kiri), salah satu dosen mata kuliah Pendidikan Anti Korupsi (PAK) di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang hadir sebagai narasumber saat acara Bincang Isola, Jumat (11/12).

Bumi Siliwangi, isolapos.com-Pendidikan antikorupsi tidak hanya ada dalam mata kuliah. Menurut Muhamad Iqbal, salah satu dosen mata kuliah Pendidikan Anti Korupsi (PAK) di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), pendidikan antikorupsi seharusnya juga memperhatikan proses penanaman nilai antikorupsi dalam kehidupan sehari-hari.

“Dalam kehidupan sehari-harinya, semua dosen yang tidak mengampu mata kuliah pendidikan antikorupsi juga harus sama-sama bareng untuk mencoba tidak korupsi,” katanya saat ditemui isolapos.com selepas acara Bincang Isola, Jumat (18/12) di Teater terbuka Museum Pendidikan UPI.

Dalam upaya pembentukan kebiasaan tersebut, dosen-dosen di UPI belum mendapatkan pengarahan khusus, melainkan masih berupa kesadaran pribadi dari masing-masing dosen itu sendiri. “Secara personal ada, secara teroganisir sistematis kita belum memperbincangkan itu,” tuturnya.

Selanjutnya, ia berharap adanya kebijakan baru di UPI terkait PAK, mengingat keadaan Indonesia darurat korupsi.

UPI sendiri baru mengadakan mata kuliah PAK di 2 program studi, yaitu Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ilmu komunikasi. Menanggapi keadaan ini, Muhamad Iqbal berpendapat, komitmen melakukan perubahan ini perlu melibatkan seluruh komponen yang ada.

Ia juga menjelaskan bahwa usaha setiap orang dalam membangun jiwa antikorupsi perlu dimulai melalui pembiasaan diri, bukan hanya mendelegasikan kepada orang lain untuk melakukan itu. “Membangun antikorupsi itu dari kebiasaan, bukan saling menyalahkan, karena saling menyalahkan akan menghasilkan antipati, bukan simpati,” ujarnya. [Indah Ristiani]

Comments

comments