Danau Marakas, Mempertahankan Kehijauan di Tengah Polusi

332
Danau Marakas berlokasi di Jalan Boulevar sektor 5 Marakas, Pondok Ungu, Bekasi.
Danau Marakas berlokasi di Jalan Boulevar sektor 5 Marakas, Pondok Ungu, Bekasi, Kamis (21/01).

Irma K

Bekasi, isolapos.com-Bekasi tidak hanya tentang industri, polusi, dan suhu udara tinggi. Tempat rekreasi yang hijau dan alami masih dapat ditemukan di beberapa titik. Salah satunya di Marakas. Berlokasi di Marakas, Pondok Ungu, sebuah danau buatan telah ada sejak sekitar 10 tahun yang lalu. Jika menyusuri ruas-ruas jalan Boulevar sektor 5 Marakas, Pondok Ungu, sederet pepohonan besar dan sebidang taman lengkap dengan udara sejuk akan ditemukan mengelilingi danau ini.

Danau berkedalaman tujuh meter tersebut bisa dikunjungi untuk sekedar bersantai di pinggir danau, menemani anak bermain di taman, menikmati kuliner kaki lima yang berjajar di area pinggir danau, atau bahkan lari pagi mengelilingi taman di pagi hari. Hal itu diungkapkan oleh salah seorang warga setempat, Nia. Sebelum jalan nampak ramai oleh kendaraan bermotor, menurutnya udara disekitar danau akan lebih segar untuk dinikmati. “Ya lari aja. Kalo pagi masih ga ada asep motor mobil, ini enak buat lari keliling aja, masih ga ada polusi,” ujar Nia yang sedang berolahraga mengelilingi taman, Kamis ( 22/01).

Senada dengan Nia, petugas keamanan Andi menuturkan hal yang sama. Tak hanya sebagai wahana rekreasi keluarga, menurutnya keramaian taman disekitar danau pun turut diramaikan oleh muda mudi yang ingin sekedar mengisi waktu liburan.”Ramenya Sabtu Minggu. Sabtu sampai malam minggu. Itu udah mulai dari jam tiga sore itu udah rame sampai malam. Padat pengunjung,” tambah Andi, petugas keamanan.

Seperti taman-taman lainnya, taman disekitar danau marakas pun acap kali mendapat masalah soal ketertiban dan kebersihan. Petugas keamanan taman, Andi menuturkan sampah-sampah masih berserakan dan merusak pemandangan danau. Hal itu pun kerap kali tidak mendapat perhatian dari masyarakat dan pihak terkait. Menurutnya, sampah- sampah tersebut tak hanya disebabkan oleh budaya buang sampah yang sembarangan, tetapi juga karena sanitasi selokan yang sering mampat.

“Itu kemungkinan gini, di saat hujan, banjir, dari selokan ini kan kadang-kadang masuknya ke situ. Itu termasuk danau buat serapan. Danau buat serapan itu jadi yang dari penduduk itu tumpahnya ke sana. Jadi di saat hujannya sudah agak reda, banyak sampah yang masuk ke situ. Jadi ngga sengaja dibuang ke situ,”ujarnya.

Andi pun menyayangkan, beberapa pemancing liar juga masih terlihat di pinggir danau. Tindakan ini menurutnya, membuat ikan-ikan mati dan mengambang di permukaan danau. Meski pihak security developer telah memasang peringatan dan teguran, hal itu tak membuat jera para pelaku.

“Kalo saya sih pengennya di sini ini kepengen untuk taman rekreasi dan juga tidak ada orang yang mancing-mancing garong yang tanpa umpan. Saya kepingin lebih rapih,” tutur Andi.

Comments

comments