Menilik Perjalanan Kompetitif UPI Raih Prestasi
Oleh: Faika Muhammad A.
Setiabudi, isolapos.com–
Sambil diguyur rintik hujan, Amin Sobirin, yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiwa Komunitas Mahasiswa Penggemar Teknologi Otomotif (UKM Kompetitif) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), menceritakan perjalanan timnya menjadi juara dunia dalam kejuaraan Shell Eco-Marathon Driver’s World Championship (SEM DWC) atau kejuaraan dunia mobil hemat energi yang berlangsung di London beberapa waktu lalu.
Amin selaku manajer tim Bumi Siliwangi 14 ini menuturkan, perjalanan timnya menjadi juara tidak terbentuk dalam semalam. Ia sendiri sempat mengatakan, mobil rancangan timnya pernah rusak berat saat test drive.
“Kita test drive di UPI. Saat melaju di tikungan, mobil kami tiba-tiba terbalik, dan badan mobil terbelah menjadi tiga bagian,” ucapnya dihadapan pejabat dan perwakilan organisasi mahasiswa (Ormawa) UPI saat konferensi pers di Rumah Makan Cipaku Garden Hotel, Setiabudi, Bandung (13/07).
Lebih lanjut, Amin mengatakan, selain kendala teknis, faktor geografis turut membuat timnya kesulitan, apalagi lama waktu berpuasa di Inggris yang berlangsung selama 19 jam. “Ya itu juga jadi kendala (puasa-,red). Sampai sekarang saya masih tidak percaya kami bisa menang. Tapi semua ini adalah berkat kerja sama tim dan dukungan doa dari rakyat Indonesia, khususnya civitas akademika UPI,” paparnya.
Furqon, Rektor UPI menyatakan sangat mengapresiasi pencapaian mahasiswanya. Sembari memberikan selamat, rektor ke-8 UPI itu juga mengatakan, pihaknya akan memberikan perhargaan lain untuk kemenangan mahasiswa itu. “Sebagai bentuk apresiasi, seluruh anggota tim akan dibebaskan dari seluruh biaya perkuliahan hingga lulus, bahkan akan didorong untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia berharap mahasiswa lain, khususnya di UPI dapat termotivasi untuk turut berprestasi dan mengharumkan nama UPI dan negara. “Saya harap, bisa menjadi motivasi bagi mahasiswa UPI lainnya, ormawa maupun UKM,” ucap Furqon sambil melirik meja tempat perwakilan mahasiswa duduk.
Selain dibebaskan dari biaya kuliah, masing-masing mahasiswa dari tim Bumi Siliwangi mendapat uang tunai senilai lima juta rupiah.[]
Redaktur: Nurul Yunita