Lelaki Tua

215

Oleh: Muhammad Zaki Annasyath*

*) Mahasiswa Departemen Perpustakaan dan Informasi 2016

 

Lelaki itu nelayan larut

Berbisik keberuntungan kapan mau berpaut

Segala makna tidak menjadikannya luput

Seakan ia menyinggung bersama maut

 

Tangannya terluka, jangan kasihani dia!

 

Tanpa apapun, kecemasan tak berdaya

Ia tetap menerjang bagaikan singa

Laut mendekap, angin menghembus hati

Ia tetap tenang merasai irama sepi

 

Selama merintih, jangan kasihani dia!

 

Deru angin menerpa, darah berdesir

Segala malam berkali merasuk

Lelaki itu cuma nelayan pesisir

ia kelam tidak menusuk tidak merajuk

 

*puisi ini dibuat atas dasar kekaguman penulis terhadap tokoh lelaki tua pada novel The Old Man and The Sea karya Ernest Hemmingway

Comments

comments