Aksi TRITUMA, Buntut Belum Adanya Kepastian Dari Rektorat

188

Oleh: Rio Tirtayasa

Bumi Siliwangi, isolapos.com- Senin pagi(10/4) sebelum Aliansi Mahasiswa (AM) UPI melakukan aksi di depan Gedung Isola, AM UPI yang berasal dari berbagai fakultas di UPI berkumpul dahulu di Lapangan Berdebu yang menjadi titik awal aksi TRITUMA. Selanjutnya, masa aksi berkeliling Fakultas di UPI untuk berorasi dan menambah masa. Aksi ini menyikapi konsolidasi rabu(5/4) kemarin yang belum menghasilkan kepastian.

Tyas Azis Arifin, pada orasinya di FPIPS mengajak mahasiswa untuk ikut aksi TRITUMA. Ia mengatakan bahwa UPI melakukan pungutan liar yang berarti komersialisasi. “UKT sudah mahal dan BOPTN sudah disediakan, tapi UPI melakukan pungutan-pungutan. UPI tempat belajar, bukan tempat cari uang,” ujarnya menggebu-gebu.

Setelah berkeliling ke tiap fakultas-fakultas, masa aksi TRITUMA menuju kantor rektorat yang berada di gedung Isola. Masa aksi mengepung pintu masuk gedung Isola yang sedang dijaga oleh satpam-satpam UPI, sambil meneriakan tuntutannya di depan gedung rektorat.

Presiden BEM Rema, Ahmad Fauzi Ridwan yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa UPI mengatakan masih banyak mahasiswa UPI yang resah terhadap pungutan liar, “Ketika hari kemarin saya bermain di sekitaran kampus dan ternyata masih ada pungutan, baik mahasiswa maupun luar. Dan itu membuat mahasiswa UPI resah.”

Sementara itu, Fikri Zainur mahasiswa FPBS, merasa sangat kecewa dengan pengusiran di beberapa fakultas. Fikri menambahkan, UPI sedikit demi sedikit akan menjadi kampus rasa orde baru. “dengan seperti itu hak kritisan kita akan ditahan dan dibatasi, dan gedung semakin lama akan berbayar mahal, sehingga mahasiswa tidak bisa berkegiatan. Katanya mahasiswanya ingin berprestasi, tapi serba dibatasi,” tambahnya.

Fikri juga menjelaskan ketika mahasiswa meminta dana kemahasiswaan untuk berkegiatan, bukan berarti mahasiswa memohon kepada rektorat, namun mahasiswa menagih uang yang dititipkan kepada rektorat.

Setelah Mupid Hidayat, Direktorat Kemahasiswaan dan Asep Kadarohman, WR Bidang Akademik dan Kemahasiswaan berdialog dengan masa aksi, Akhirnya, masa sepakat untuk melakukan audiensi dengan beberapa pimpinan universitas tanpa dihadiri Furqo, Rektor UPI. Audiensi ini dilakukan di auditorium gedung Gegeut-Winda (PKM) lantai 2.[]

Redaktur: Pathan Ismail

Comments

comments