Permata Harapan, Debu Keputusasaan

332

Oleh: Moh. Alvin Windro Wicaksono*

*) Mahasiswa Psikologi Pendidikan dan Bimbingan UPI 2015

 

Di antara sejuta alasanku melanjutkan pendidikan

Di antara sejuta harapanku tentang masa depan

Di antara sejuta mimpiku tuk mencapai kesuksesan

Di antara semua itu, UKT lah yang paling berkesan

 

Ku coba yakinkan ibu dan ayah

Ku katakan, dengan UKT aku takkan pernah menyerah

Karena semua bisa kuliah

Tanpa perlu harta yang melimpah

 

Namun, saat ku tahu besaran UKT-ku

Semua harapanku seketika kelabu

Bagai bongkahan permata yang hancur menjadi debu

 

Ku katakan dalam hatiku

Salah apa aku wahai Rabb-ku

 

Harapanku semakin buyar

Setelah tahu semua berbayar

Bagai permata yang menjadi debu

Tak cukup sampai di situ

Debu-debu itu terhembus oleh angin sampai yang tersisa hanya satu

 

Walau hanya satu asa dalam qalbu

Ku kan terus melanjutkan jalanku

Tuk menjadi guru

Guru yang membentuk generasi baru

Generasi yang menghargai debu

Generasi pembentuk permata baru

Bukan generasi yang membuat permata menjadi debu

Comments

comments