Wadah Baru Bagi Pecinta eSport di UPI
Oleh: Muhammad Zaki Annasyath
Bumi Siliwangi, Isolapos.com— “Kita bawa nama UPI, jadi seakan-akan kita nggak main-main dalam permainan gitu,”
Jefry Learent, mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Kepelatihan Olahraga (PKO) 2015, mengisahkan, ide membentuk Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) eSport UPI terlahir pada pertengahan 2018. Ia merasa mahasiswa olahraga haruslah turut berkecimpung pada bidang eSport. Selain itu, beberapa olimpiade yang mengikutsertakan eSport pun memicu Jefry untuk membentuk UKM eSport pertama di UPI.
Jefry lalu berusaha membagikan gagasan itu kepada kawan-kawannya. Sontak mereka pun setuju dengan ide Jefry. Himawan Nur Syamsi, mahasiswa Prodi PKO 2017, adalah satu dari beberapa kawan Jefry yang turut berusaha merealisasikan ide pembentukan UKM itu. Mereka pun membuat akun Instagram (Ig) @upiesport dengan display name Ig “UKM ESPORT UPI BANDUNG”. Meski belum menjadi “UKM” nama tersebut merupakan harapan Jefry dan Hisyam (Sapaan akrab Himawan) agar secepatnya UKM eSport terealisasi.
Namun, usaha mereka terbentur Peraturan Rektor Tentang Organisasi Kemahasiswaan di Lingkungan UPI BAB VII pasal 13 poin g. Disitu dijelaskan, UKM di UPI harus memiliki pembimbing yang berstatus dosen UPI minimal 2 (dua) orang.
“Cari pembimbingnya juga gak tau dari dosen mana, entah itu dosen olahraga bisa atau ngga,” ujar Jefry, Selasa (14/5/2019) di depan Gymnasium. Masalah Pembimbing tersebut berbuntut dengan kewajiban UKM senafas dengan visi misi UPI. Menurut Jefry, persoalan yang disebut terakhir lebih enak dirundingkan jika ada Pembimbing UKM. “Misalkan ngomong sama pembimbing kan bisa lebih enak gitu,” Lanjutnya.
Kendala lain, Jefry dan Hisyam mengaku, mereka masih sibuk mengurusi kegiatan perkuliahan. Alhasil, progres pembentukan UKM eSport pun masih sebatas memperluas jaringan sejawat.
“Kita lebih memperluas aja dulu, mungkin setelah ini banyak yang minat, nah di Ig kita bikin join grup gitu kan, nah nanti ikut main bareng (mabar),” tutur Hisyam
Kendati langkah mereka tersendat, Jefry dan Hisyam yakin, perkumpulan eSport ini akan terealisasikan menjadi UKM sebelum Mokaku UPI 2019. Optimistis mereka didasari banyaknya peminat yang ingin bergabung. Bahkan, mereka mengaku, selama sebulan, eSport UPI sudah menerima ajakan mengikuti turnamen di luar sebanyak 3x, walaupun mereka lebih memilih untuk tidak mengikuti turnamen tersebut. “Takutnya nanti kita udah bawa UPI, sedangkan dari UPI nya tidak mengakui,” lanjut Hisyam.
Sejarah singkat eSport
Dikutip dari Tek.Id, artikel dengan judul “Perjalanan panjang eSport Menuju Pengakuan” memaparkan, Pertandingan eSport pertama kali digelar pada Oktober 1972 di Stanford University. Saat itu game yang dipertandingkan bernama “SpaceWar”.
Kemudian, kompetisi game “Space Invader” dihelat Atari dengan skala lebih besar. Kompetisi itu berselang 8 tahun setelah pertandingan eSport pertama.
Kemunculan internet membuat eSport semakin berkembang. eSport pun segera merambah ke perangkat Mobile. Sebut saja Mobile Legend, PlayerUnknown’s Battlegrounds (PUBG) versi mobile, dan Fortnite menjadi game yang digandrungi kalangan anak-anak, remaja, bahkan dewasa sekalipun.
Lambat laun, dengan diadakannya olimpiade-olimpiade bertemakan eSport, game sebagai eSport mulai diterima sebagian kalangan masyarakat. Momen Asian Games 2018 menjadi ajang dunia eSport untuk unjuk gigi. Di Indonesia, cabang eSport terus berkembang. Hal itu ditandai adanya berbagai event yang mengikutsertakan pertandingan eSport di dalamnya.
Indonesia saat ini mewadahi pergelaran eSport dengan membentuk IeSPA (Indonesia eSports Association).[]
Redaktur: M. Wildan Al Gifari