Pelantikan BEM REMA UPI 2024: Tiga Bulan Harus Siapkan Pansel

118

Oleh: Chika Jasmine

Bumi Siliwangi, Isolapos.com – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Republik Mahasiswa (REMA) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) akhirnya dapat kembali mengadakan kegiatan Pelantikan Pengurus BEM REMA UPI dengan tema “Menggema Untuk Masa Depan, Bersama Mewujudkan Cita” yang dilaksanakan pada Kamis siang (03/10) di Gedung Ahmad Sanusi, UPI.

Pelantikan tersebut resmi melantik M. Farhan Nugraha dan Dzulfalah sebagai Presiden dan Wakil Presiden BEM REMA UPI bersama dengan 333 pengurus BEM REMA UPI dari berbagai Kementrian di dalamnya sebagaimana dikatakan oleh Arkan Daffa Ghalib, Ketua Pelaksana kegiatan Pelantikan BEM REMA UPI 2024 dalam sambutannya. “Sekurang-kurangnya yang menghadiri gedung Ahmad Sanusi ini merupakan anggota BEM REMA UPI sejumlah 333 anggota…” jelasnya.

Dalam pelantikan ini, Farhan juga memaparkan nama kepengurusan mereka, yakni Gema Cita. Menurut Farhan, Gema merupakan satu kata yang cocok untuk menggambarkan sebuah dorongan dalam menghadapi UPI yang tengah landai. “Ide dan juga gagasan yang hari ini saya bawa itu, yaitu Gema Cita. Satukan gema, wujudkan cita. Karena, gema di ambil atau dapat diartikan sebagai dorongan ataupun goncangan yang hari ini kita rasakan bahwa upi sedang landai”. Sedangkan Cita sendiri merupakan sebuah bentuk tujuan yang ingin dicapai oleh kepengurusan BEM REMA 2024.

Pelantikan BEM REMA tahun 2024 ini dihadiri oleh Memen Kustiawan selaku Sekretaris Universitas serta Prayoga Bestari selaku Direktur Direktorat Kemahasiswaan UPI.

Dalam sambutannya, Prayoga menuturkan bahwa pengadaan BEM REMA kali ini merupakan upaya dalam kondisi darurat setelah BEM REMA mengalami kekosongan jabatan selama beberapa bulan terakhir. “Suatu hal yang memalukan apabila memang perguruan tinggi tidak punya BEM. oleh karena itu kami mengupayakan meskipun ini dalam kondisi darurat. BEM itu adalah tulang punggung bagi universitas untuk menyelenggarakan aktivitas berbagai keorganisasian dan kemahasiswaan.”

Farhan mengatakan bahwa acara pelantikan ini bukan hanya sebuah acara formal ceremonial saja, namun juga sebagai pembuktian kebangkitan BEM REMA UPI yang telah lama mengalami kekosongan jabatan. “…acara pelantikan ini bukan hanya acara seremoni ataupun acara biasa saja. Terlepas daripada itu, (acara-Red) ini adalah salah satu bentuk bukti yang bahwa kawan-kawan hari ini masih membuktikan bahwa kepengurusan BEM REMA UPI hari ini masih tetap hidup,…”ujarnya. Ia menambahkan bahwa para pengurus yang hadir merupakan orang-orang yang masih peduli akan keberadaan dan mau berjuang dalam pengaktifan kembali BEM REMA UPI yang telah mati.

Kepengurusan BEM REMA 2024 ini dihadapkan dengan permasalahan yang lumayan serius. Hal ini dikarenakan waktu kepengurusan yang begitu singkat. Yakni kurang lebih hanya tersisa 3 bulan lagi sebelum pergantian kepengurusan baru.

Prayoga dalam sambutannya berpesan bahwa BEM REMA 2024 haru bisa memilih program kerja dengan cerdas dan memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin. “Tempo yang singkat ini harus cerdas memilih program-program. Oleh karena itu, skala prioritas harus menjadi prioritas. Bagaimana caranya anda bisa memanfaatkan waktu untuk berkoordinasi dengan tujuan nilai, untuk berkoordinasi dengan dirmawa, berkoordinasi dengan rektorat, agar benar-benar bisa mengoptimumkan ormawa yang sekarang ini ada. Baik itu eksekutifnya, legislatifnya, maupun UKM lain…” jelas Prayoga.

Prayoga juga berpesan bahwa BEM REMA 2024 harus dengan segera mempersiapkan Musyawarah Mahasiswa lagi untuk kepengurusan singkatnya. “Mohon untuk mempersiapkan untuk musyawarah mahasiswa, untuk apa? Langsung ke 2025,.” lanjutnya.

Pernyataan Prayoga dikuatkan oleh pernyataan Farhan bahwa BEM REMA UPI 2024 akan segera membentuk Pansel (Panitia Selenggara) untuk persiapan penurunan jabatan dan pemilihan presiden mahasiswa dan wakil presiden mahasiswa tahun 2025. Hal ini dilaksanakan agar tidak ada lagi kekosongan jabatan yang begitu lama seperti yang terjadi di tahun 2024. “Terlepas dari program kerja, kita juga harus membuat panitia selenggara atau pansel untuk akhirnya nanti kawan-kawan angkatan 21 itu bisa langsung, apa namanya, mendaftar, untuk tidak ada lagi kekosongan kepemimpinan yang ada di UPI, gitu…” ucap Farhan kepada tim Isolapos.

“Jadi pansel nanti segera dibuat, ditetapkan 20 hari setelah masa kerja, langsung KPU dibuat, langsung digelar lagi gitu kepemimpinan yang selanjutnya, gitu. Dan juga, rasa-rasanya, harapan besar saya mah ya, bisa kepilih gitu januari atau februari, presma yang baru biar tidak ada lagi kekosongan. Biar juga, periodesasinya itu produktif,..” sambung sang Presiden.

Berbeda dengan pelantikan di tahun sebelumnya, pelantikan BEM REMA kali ini turut mengundang Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Bandung untuk membahas mengenai ‘Safety Driving’ di kalangan mahasiswa, khususnya pengurus BEM REMA UPI juga tamu undangan dalam kegiatan tersebut.

Redaktur: Harven Kawatu

Comments

comments