Kampanye Capres Cawapres REMA UPI Sorot Persoalan Ormawa dan Advokasi
Bumi Siliwangi, isolapos.com–
Calon Presiden dan Wakil Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Republik Mahasiswa (BEM Rema ) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), membahas pemaparan visi dan misi dalam agenda kampanye Rema UPI, Senin (3/02) hingga Kamis (6/02). Pembahasan di Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan dan Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Selasa (04/2) misalnya, banyak menyoroti persoalan terkait organisasi mahasiswa (ormawa) dan advokasi penangguhan.
Pada kampanye di dua fakultas tersebut, hadir dua calon Presiden BEM Rema UPI, kandidat calon nomor urut 1 (satu), Asep Abdul Aziz, dan kandidat calon nomor urut 3 (tiga), Ahmad Faqihuddin beserta wakilnya Asep Zakaria. Masalah penangguhan yang paling banyak dibicarakan dalam kampanye tersebut ialah soal mahasiswa yang kesulitan membayar biaya pendidikan, proses mengajukan keringanan maupun masa tenggang waktu pembayaran. Sedangkan masalah ormawa banyak disoroti yaitu kurangnya komunikasi antar BEM Rema dan ormawa.
Aziz mengutarakan gagasan solusi untuk permasalahan advokasi, dengan membuka dan menjalin komunikasi yang intensif antara advokasi Rema UPI dan advokasi himpunan mahasiswa. “Kita menginginkan adanya komunikasi dan silaturahmi yang intens. Himpunan yang harusnya diajak komunikasi, yang harus pertama diajak sharing. Karena himpunan merupakan basic,” tegas Aziz.
Selain itu bagi persoalan ormawa, Aziz memiliki gagasan untuk memangkas anggaran dana BEM Rema UPI yang menurutnya berjumlah besar untuk membantu keuangan himpunan. “Saya akan lakukan pemangkasan keuangan BEM Rema UPI, Keuangan BEM Rema itu besar. Sisa uangnya saya bagikan ke himpunan-himpunan dan UKM, kalo himpunan kan kegiatannya banyak,” ungkapnya.
Lain halnya dengan Aziz, Faqih memberi solusi permasalahan advokasi dengan melakukan optimalisasi jaringan advokasi. “Kalo melihat BEM tahun kemarin hanya beberapa orang yang konsen kemudian kurang merangkul sospol-sospol (sosial politik-red) yang ada di himpunan, sehingga kewalahan. Solusi konkrit dari kami optimalisasi jaringan advokasi mahasiswa,” ucapnya.
Sedangkan terkait ormawa, pasangan Faqih, Asep Zakaria, mengutarakan solusi untuk merangkul ormawa adalah dengan membangun komunikasi dua arah antara BEM Rema dengan ormawa “Jadi intensifikasi komunikasi, intensifikasi silaturahmi, dan intensifikasi kolaborasi. Ini yang harus digarisbawahi,” tutur Asep. [Intan A. Ekawati]