Mahasiswa UPI Gelar Aksi Tolak DO Paksa
Bumi Siliwangi, isolapos.com-
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiwa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) gelar aksi di halaman Gedung Administration Center UPI, Senin (24/11). Aksi dilakukan terkait masalah Drop Out (DO) paksa terhadap seorang mahasiswa Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia angkatan 2010, Tri Wahyudi. Hal tersebut lantaran Tri terlambat registrasi satu hari.
Berdasarkan surat edaran nomor 5754/UN 40.RI/DT/2014 mengenai registrasi akademik, universitas memberikan tenggang waktu selama 60 hari setelah masa kontrak kuliah untuk mengurus cuti akademik. “Saya tidak tahu mengenai kebijakan itu, kalau telat registrasi, mahasiswa langsung di DO,” ujar Tri kepada isolapos.com di sela-sela aksi. Dia pun mengaku tidak pernah menerima peringatan atau teguran secara langsung dari pihak departmen maupun universitas.
Setelah melakukan aksi, perwakilan dari aliansi mahasiswa melakukan audiensi dengan Direktur Direktorat Kemahasiswaan, Syahidin di lantai dua Gedung Administration Center. Dalam audiensi tersebut, Syahidin mengatakan bahwa masalah ini merupakan miskomunikasi. ”Hal-hal seperti ini seharusnya tidak terjadi, apalagi ini terjadi pada masa transisi antara kebijakan lama dan kebijakan baru,” sesalnya.
Syahidin meminta Tri untuk mengajukan pengaduan secara tertulis dan Syahidin pun berjanji untuk membantu menyelesaikan masalah tersebut. “Saya selama ini juga membela kamu, tapi saya tidak ada bukti apa-apa. Makanya itu tadi, harus buat laporannya,” ucap Syahidin kepada Tri saat audiensi.
Koordinator aksi, Mustafa Reza Raihan berharap, melalui aksi ini tidak ada lagi mahasiswa-mahasiswa yang terkena DO paksa. “Perlu adanya perbaikan sistem komunikasi serta adanya kerjasama dari semua pihak,” harap Reza. [Hayati Mayang Harum]