Atasi Hambatan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dengan Layanan Terampil
Bumi Siliwangi, isolapos.com
“Pada hakikatnya, layanan terhadap orang yang berkebutuhan khusus harus dilakukan dengan benar, bertanggungjawab, dan bermoral,” ujar Dosen Pendidikan Khusus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Juang Sunanto saat menuturkan closing statement dalam acara Seminar Nasional Program Layanan Kebutuhan Khusus di Gedung Achmad Sanusi (BPU) ,Rabu(10/12). Juang menuturkan, layanan ini bertujuan untuk membantu orang yang berkebutuhan khusus dalam mengatasi hambatan yang dihadapi.
Pelayanan terhadap anak berkebutuhan khusus, jelas Juang, pada hakikatnya bisa dilakukan oleh siapa saja dan dimana saja. Namun, peran Sekolah Luar Biasa (SLB) sebagai sebuah institusi pendidikan yang melayani anak berkebutuhan khusus, masih perlu melakukan adaptasi terhadap paradigma yang mutakhir. “Agar memberikan pelayanan pendidikan khusus yang ideal,” tutur Juang.
Senada dengan Juang, Ketua Pelaksana Riska Nuryanti mengatakan, umumnya setiap orang memiliki kebutuhan khusus, yang membedakan adalah hambatan yang dialaminya saja. Hambatan itu bersifat temporer dan permanent. Sehingga, menurutnya dalam memberikan layanan untuk anak berkebutuhan khusus, calon pendidik perlu menyesuaikan programnya dengan hambatan yang dihadapi peserta didik. “Harapannya, dapat membuka wawasan siapa dan bagaimana layanan yang sesuai untuk anak berkebutuhan khusus itu,”ujarnya.
Berbeda dengan Riska, Mahasiswa departemen Pendidikan Khusus, Rudi Franciskustanjaya mengatakan, seminar ini membekalinya tentang bagaimana paradigma yang perlu dibangun ketika mengahadapi anak berkebutuhan khusus. Realita calon pendidik saat ini, menurutnya masih melihat anak berkebutuhan khusus dari sisi kekurangannya saja. Anak berkebutuhan khusus perlu dibantu dalam mengatasi hambatan untuk memeroleh apa yang seharusnya ia dapatkan. “Untuk itu, agar memberikan pelayanan yang berkualitas salah satunya dengan mengubah paradigma itu”, kata Rudi saat diwawancara isolapos.com.
Dalam Acara yang bertemakan“Mengembangkan Pengetahuan Untuk Mewujudkan Pelayananyang Terampil Bagi Anak Berkebutuhan Khusus”, Himpunan Mahasiswa Pendidikan Khusus turut mengundang Kasi Pelaksanaan Kurikulum, Direktorat PKLK PD, Tita Sriharyati, Kepala Sekolah SLBN A Bandung, Heryanto Amuda, dan Siswa Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) berprestasi SMAN 6 Bandung, Latifah Maurinta Wigati. (Hikmat Syahrulloh)