Pemerintah Dorong Keterbukaan Informasi Publik

95
Teten Masduki menyampaikan sambutan dihadapan para peserta acara Indonesia Data Driven Journalism 2016 di gedung Kridha Bhakti, Jakarta, Sabtu (5/03). Pemerintah mendorong partisipasi masyarakat untuk memperbaiki tata kelola pemerintah. (isolapos.com/Pathan Ismail)
Teten Masduki menyampaikan sambutan dihadapan para peserta acara Indonesia Data Driven Journalism 2016 di Gedung Kridha Bhakti, Jakarta, Sabtu (5/03). Pemerintah mendorong partisipasi masyarakat untuk memperbaiki tata kelola pemerintah sesuai dengan undang-undang Nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik. (isolapos.com/Pathan Ismail)

Oleh : Ikhsan Ramdhan

Jakarta, isolapos.com-

“Keterbukaan data pemerintah (harusnya) sejalan dengan Nawacita poin dua,” jelas Deputi I Kepala Staf Kepresidenan Darmawan Prasodjo dihadapan ratusan peserta kegiatan Lightning Talks dalam acara Indonesia Data Driven Journalism 2016 yang diberisikan jurnalis professional, aktivis, dan pers mahasiswa se-Indonesia, di Gedung Kridha Bhakti Jakarta, Sabtu (5/3).

Darmawan mengatakan, inisiatif keterbukaan data pemerintah merupakan penerapan dalam menjalankan sembilan agenda pemerintah yang disebut dengan Nawacita. Menurutnya, keterbukaan data pemerintah diharapkan dapat membuka akses informasi publik, serta mendorong partisipasi masyarakat dalam pengambilan kebijakan publik dan pengelolaan badan publik, untuk perubahan menuju Indonesia yang berdaulat secara politik.

Darmawan menambahkan, hukum yang melandasi keterbukaan data pemerintah sudah di atur dalam Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan publik, sehingga setiap informasi publik bersifat terbuka dan dapat diakses oleh setiap pengguna informasi publik dengan cepat, tepat waktu, biaya ringan, dan sederhana.

Sedangkan prinsip utama inisiatif keterbukaan publik, menurutnya untuk perbaikan tata kelola pemerintah serta peningkatan transparansi data yang dapat meningkatkan akuntabilitas pemerintah.”Prinsip utamanya agar tata kelola pemerintah lebih baik,” tutur Darmawan.

Memasuki sesi Lightning Talks kedua dan ketiga, dihadirkan aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW) Danang Widoyoko, yang membahas mengenai “Memanfaatkan Open Data Menggunakan opentender.net”, serta Muhammad Kholikul Alim dari Jaringan Indonesia untuk Jurnalisme Investigasi (Jaring) yang mengemukakan tentang “Mengawasi Petahana dengan Data Terbuka”.

Selain Lightning Talks, acara Indonesia Data Driven Journalism 2016 juga mengadakan Workshop, dan Kompetisi jurnalisme data. Workshop pengolahan data menghadirkan Koordinator One Data Indonesia Robertus Theodore, Redaktur Pelaksana Tempo Wahyu Dhyatmika, dan Analis Data Bank Dunia Prasetya Dwicahya. Acara ini bertujuan merayakan International Open Data Day 2016 di gelar oleh Kantor Staf Presiden bekerjasama dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Jaring. []

Redaktur: Syawahidul Haq

Comments

comments