Jika Harus Berpindah, Kopma Harap Hanya Sementara
Oleh: Yulienda Maulida Fajar
Bumi Siliwangi. Isolapos.com— Isu relokasi Koperasi Mahasiswa Bumi Siliwangi (Kopma BS) Universitas Pendidikan Indonesia menguat menjelang akhir 2019. Mulanya, isu ini berhembus ketika area Kopma BS sebagai tempat usaha dan sekretariat ini akan dibangun gedung, yang nantinya digunakan sebagai fasilitas Program Profesi Guru (PPG).
“Isu ini sudah saya dengar sejak tiga tahun yang lalu. Cuma setiap tahun hanya isu, pada tahun ini isu ini mencapai titik temunya. Kita diharuskan pindah pada bulan ini (20 Desember, red.),” ungkap ketua umum Kopma BS.
Isolapos berbincang dengan Qul Anas Rullah sebagai Ketua Umum Kopma BS di area kantin Kopma. Dirinya mengaku kaget ketika ada surat undangan dari pihak Biro Sarana dan Prasarana UPI untuk memberitahukan bahwa area ini akan dibangun gedung PPG.
Rencananya, Kopma akan berpindah ke gedung parkir yang akan rampung pada bulan Desember ini. Pengurus Kopma diberi opsi tempat di lantai 1 gedung parkir bertingkat ini. Namun, Anas mengaku masih keberatan, karena dikhawatirkan mengganggu jalannya bisnis dan minat konsumen, “Memang kami keberatan, karena tempat ini sangat strategis,” terangnya.
Namun, gedung parkir yang ditargetkan rampung bulan ini, kemungkinan akan terlambat. Isolapos beberapa kali mencoba menemui pihak Biro Sarana dan Prasarana. Sayangnya, Purno selaku bagian Pemeliharan belum dapat ditemui karena keperluan rapat.
Audiensi Kopma dengan Rektorat
Pengurus Kopma BS berupaya melakukan audiensi kepada pihak rektorat UPI untuk mempertanyakan kesiapan lokasi yang akan ditempati oleh Kopma BS. Namun, hingga berita ini diturunkan, pihak Kopma BS UPI belum dapat menemui pihak rektorat UPI.
“Rektorat sampai saat ini tidak memberikan kepastian, kami pindah kapan? Untuk kemajuan UPI kami bersedia untuk pindah kesana. Harapan kami pada pimpinan, tahu bahwa Kopma ada untuk mahasiswa UPI,” harapnya.
Anas menjelaskan bahwa Kopma BS keberatan untuk direlokasi. Menurutnya, Kopma BS memiliki 3000 orang anggota, 14 unit usaha dan 20 orang karyawan. Sedangkan area yang disediakan terlalu sempit. “Kalau kita itu pindah dengan space 15 meter x 16 meter itu hanya sebatas ruang masak dan penyajian. Tidak ada tempat untuk duduk dan makan,” terangnya.
Selain luas tempat usaha, pengurus Kopma BS pun mengkhawatirkan gedung parkir yang notabene akan banyak polusi udara dan polusi suara akibat kendaraan bermotor. Mereka meminta tempat tertutup dan tempat untuk sekretariat yang rutin digunakan untuk kegiatan rapat ataupun keorganisasian Kopma BS.
Respon Mahasiswa
Minggu (8/12), Isolapos melakukan angket melalui akun instagram, untuk menanyakan respon mahasiswa UPI terhadap relokasi Kopma. 80% responden menyatakan tidak setuju, karena mereka menganggap, Kopma saat ini sudah strategis. “Terlalu jauh min, Kopma yang sekarang letaknya strategis,” menurut akun @muhammad_daiyan.
Isolapos coba memberikan pilihan tempat antara di area saat ini dengan di gedung parkir, Anas memilih pada area saat ini. “Setelah nanti gedung PPG dibangun, misal 4-5 tahun. Kami ingin diberi tempat lagi di sini,” tuturnya.
Tempat baru yang relatif dekat dengan Gegerkalong, tidak membuat pengurus Kopma BS risau. Variasi menu dan harga yang terjangkau mampu bersaing dengan pedagang di Gegerkalong, serta Kopma BS yang memiliki banyak anggota, sehingga mereka tidak takut kehilangan konsumen.
“Kita prospeknya jangka panjang, di sana adalah titik kumpul seluruh parkiran. Setidaknya pasar kita, mahasiswa yang parkir di sana,” pungkas Anas.[]
Redaktur: Muhamad Abdul Azis