Puisi: Perpisahan
Oleh Langgeng P. Anggradinata*
Aku kehabisan akal
bagaimana melupakanmu,
dan kau kehabisan waktu,
mencemaskanku
yang terus sendirian,
lama sendirian.
Tak ada yang musti kita habiskan
selain makanan di meja kosong dan
dapur yang poranda, selanjutnya
aku akan menyimpan kepalaku di kulkas,
terus sendirian, tubuhku
masih menggigil di oven.
Janganlah mencemaskanku
hingga malam ke malam,
hingga suatu hari
ke suatu hari yang berbeda,
sebab daundaun berebah itu
tak kembali ke ranting,
ke mana pun,
seperti kita yang sudah bepergian ini,
ke tempat yang sama
atau ke tempat yang berbeda.
Bandung, 2009
*Beraktivitas di Komunitas Seni Rumah Akasia dan Arena Studi Apresiasi Sastra (ASAS-UPI)