Lapangan Pekerjaan Menyempit Akibat Pengintegrasian TIK
Bumi Siliwangi, isolapos.com-
Dalam draf kurikulum 2013, mata pelajaran Teknologi Ilmu Komputer (TIK) untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama akan diintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain. Pengintegrasian TIK yang akan diterapkan pada pertengahan tahun depan ini mengundang pro dan kontra dari kalangan civitas Ilmu Komputer (Ilkom) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Pasalnya, menurut Ketua Prodi Ilkom UPI, Enjang Ali Nurdin, pengintegrasian tersebut akan mengakibatkan sempitnya lapangan pekerjaan bagi mahasiswa lulusan jurusan pendidikan ilmu komputer. “Kalau pelajaran TIK dihapus, mau dikemanakan guru TIK yang ada?” ujar Enjang saat ditemui isolapos.com, Rabu (19/12).
Berbeda dengan Enjang, mahasiswa jurusan Ilkom, Edo Febrian, tidak merasa keberatan jika TIK diintegrasikan dengan mata pelajaran lain. Menurutnya, ilmu TIK bersifat aplikatif dan tenaga kerja yang mempunyai kemampuan dalam bidang ini dapat bekerja dalam banyak bidang. “Tenaga kerja TIK pasti terserap di banyak tempat, tidak hanya di pendidikan,” jelasnya.
Meski begitu, Enjang menuturkkan bahwa mata pelajaran TIK seharusnya disampaikan dengan cara yang profesional. Ia menilai bahwa saat ini siapapun dapat mengajar TIK. Menurutnya, guru yang menyampaikan mata pelajaran TIK juga harus memiliki kemampuan yang mumpuni tentang TIK. “Seolah-olah mata pelajaran TIK itu tidak menantang jadi siapapun bisa mengajar, asal guru punya kemampuan sedikit tentang TIK, bisa langsung ngajar TIK,” ungkapnya.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, mahasiswa jurusan Ilkom UPI dibekali pengetahuan dan kemampuan untuk berwiraswasta dalam bidang TIK. Hal ini, menurut Enjang, diharapkan dapat mengurangi tingkat pengangguran, terutama di kalangan sarjana TIK. “Mata kuliah enterpreneurship ini tujuannya agar mahasiswa bisa mandiri setelah lulus nanti,” jelas Enjang. [Cindy Mutiaratu]