Annisa Rahmah : Ekspos Budaya Perlu Dimaksimalkan

123
Wakil Rektor bidang Akademik dan Kemahasiswaan UPI, Asep Kadarohman memberikan piala penghargaan kepada perwakilan berbagai negara atas Penampilan kesenian khas negara asalnya masing-masing (7/12), di awal acara Culturs Day 2015.
Wakil Rektor bidang Akademik dan Kemahasiswaan UPI, Asep Kadarohman memberikan piala penghargaan kepada perwakilan berbagai negara atas Penampilan kesenian khas negara asalnya masing-masing (7/12), di awal acara Culturs Day 2015.

Bumi Siliwangi, isolapos.com– “Culture is our identity, culture is Indonesia custom,” begitu tutur Annisa Rahmah, Duta Pariwisata Indonesia, menanggapi pentingnya keberagaman budaya di Indonesia yang perlu dilestarikan, dalam acara “Cultures Day” yang dihelat di Gedung Achmad Sanusi, Senin (07/12).

Pada acara yang diselenggarakan oleh International Program on Science Education (IPSE) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) ini Annisa menuturkan bahwa Indonesia merupakan negara yang dapat menghimpun banyak budaya namun tetap bisa menyatukannya dalam keharmonisan. Bengkulu, menurutnya menjadi salah satu representasi keharmonisan tersebut. Semua etnis berdampingan tanpa menyebabkan konflik. “Anda bisa menemukan masjid yang bersebelahan dengan wihara disana,” katanya.

Selain keberagaman budaya yang berlimpah Annisa juga menyinggung tentang kekayaan alam Indonesia. Menurutnya daerah seperti Gorontalo memiliki potensi pariwisata yang sungguh besar namun kurang terekspos ke khalayak.

Oleh karena itu ekspos budaya harus dimaksimalkan. Salah satunya adalah dengan menerapkan e-tourism yaitu dengan menggunakan media sosial sebagai instrumen  utama. Hal itu dilakukan karena pengguna media sosial yang membludak dan kebiasaan masyarakat yang terbiasa melakukan publikasi di media sosial.

Everyone is tourism ambassador,” pungkasnya. Menurut Annisa di dunia yang serba digital ini setiap orang bisa menjadi agen informasi budaya. Masyarakat tidak memerlukan gelar sebagai duta pariwisata, mereka cukup mengunggah foto dan data tentang budaya lewat media sosial mereka.

Comments

comments