Hima Pensatrada Ajak Masyarakat Lestarikan Budaya Sunda
Oleh: Nurul Yunita
Bumi Siliwangi, Isolapos.com—
Dalam rangka memperingati Bahasa Ibu Internasional pada 21 Februari lalu, Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah (Hima Pensatrada) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menyelenggarakan Riksa Budaya Sunda 2016 (RBS). Ketua pelaksana acara Erik Eriyansyah berharap kegiatan ini dapat membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya melestarikan budaya sunda.
Ia menambahkan, masyarakat zaman sekarang sudah jarang menggunakan bahasa sunda dalam kehidupan sehari-hari dengan alasan malu atau gengsi. Padahal menurutnya, bahasa sunda merupakan bagian dari budaya di Negara Indonesia khususnya masyarakat Jawa barat. “Kalau Bahasa Sunda itu hilang, identitas Indonesia yang banyak kebudayaannya pun akan hilang,” ujarnya.
Menanggapi hal itu, salah satu guru pendamping peserta lomba Yusi turut mengapresiasi acara ini. Guru asal SMAN 1 Parongpong ini mengatakan acara RBS 2016 adalah salah satu upaya untuk melestarikan bahasa, sastra, dan nilai-nilai yang terkandung dalam budaya sunda itu sendiri.“Soalnya kan kalau ngga sama kita sebagai orang sunda, nanti generasi selanjutnya gimana?” tuturnya saat ditemui isolapos.com, Senin (21/03).
Hal berbeda diungkapkan oleh salah seorang peserta lomba sajak dari SMAN 1 Cililin, Fitria. Menurutnya Bahasa Sunda merupakan bahasa Ibu yang harus dilestarikan oleh generasi penerus. “Dengan cara kegiatan kaya gini juga bisa ngamumulé (melestarikan-red) bahasa sunda,” ungkapnya.
RBS 2016, merupakan kegiatan tahunan yang diadakan oleh Hima Pensatrada. Rangkaian pasanggiri bahasa Sunda ini berlangsung di Gedung Geugeut Winda UPI, Senin-Kamis (21-25/3). Dalam agenda yang kedua ini, perlombaan yang digelar terdiri dari lomba ngadongéng, nyajak, maca warta, mupuh, cerdas cermat tingkat SMA se- Jawa barat, menulis aksara sunda, dan lomba nulis karya populer. []
Redaktur : Syawahidul Haq