Disdik Upayakan Pencegahan Kekerasan Seksual Pada Anak
Oleh: Rani Herlina
Bumi Siliwangi, isolapos.com-“Yang telah kami lakukan di Kota Bandung dalam upaya pencegahan kekerasan pada anak adalah kami pada saat ini sudah mulai melakukan melakukan sosialisasi tentang program parenting,” ujar Riantini, perwakilan dari Dinas Pendidikan Kota Bandung pada diskusi Bincang Isola yang bertajuk “Kekerasan Seksual: Kenali, Deteksi, Perangi” di Teater Terbuka Museum Pendidikan Nasional UPI, Jumat (23/12).
Riantini menyebutkan, sosialisasi program parenting ini dimulai sejak tahun 2015 dengan sasaran lembaga-lembaga pendidikan terutama Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Pemerintah juga melakukan upaya preventif yang diwujudkan dalam Permendikbud nomor 82 Tahun 2015. Fakta presentase kekerasan seksual yang terjadi di sekolah melatarbelakangi munculnya Permendikbud ini.
Berdasakan data, diketahui 84% siswa pernah mengalami kekerasan di sekolah, 45% siswa laki-laki menyebutkan bahwa guru atau petugas sekolah merupakan pelaku kekerasan, 40% siswa usia 13-15 tahun melaporkan pernah mengalami kekerasan fisik oleh teman sebaya, 75% siswa mengakui pernah melakukan kekerasan di sekolah, 22% siswa perempuan menyebutkan bahwa guru atau petugas sekolah merupakan pelaku tindak kekerasan, dan 50% anak melaporkan mengalami bully di sekolah.
Selain itu, Rianti menilai masih banyak orang tua yang merasa malu untuk melaporkan tindak kekerasan yang dialami oleh anak mereka. Karenanya, Dinas Pendidikan menyiasati hal ini dengan cara datang langsung ke sekolah dan mengidentifikasi masalah yang ada di lembaga pendidikan tersebut.
Ia juga bependapat pengetahuan orang tua merupakan aspek penting dalam upaya pencegahan kekerasan seksual. “Karena bagaimanapun juga yang dikenal oleh anak adalah lingkungan keluarga. Pendidikan seks itu harus dimulai sejak usia anak masih dini, bagaimana dia mengenali tubuh dia, bagaimana dia berhadapan dengan orang lain, bagimana dia berhadapan dengan saudaranya.” Ujarnya saat ditemui isolapos.com seusai acara.[]