Kenali Korban Kekerasan Seksual dari Fisik dan Psikologis
Oleh: Mella Apriliani
Bumi Siliwangi, isolapos.com— “Kekerasan Seksual: Kenali, Deteksi, Perangi”, itulah tema dari Bincang Isola Desember yang senada dengan ungkapan Djunaedi, perwakilan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Barat. Ia menyebutkan bahwa korban kekerasan seksual dapat diketahui melalui beberapa langkah yaitu mengenal individu, dideteksi, setelah itu diperangi.
Djunaedi menjelaskan, cara mengenal korban kekerasan seksual dapat dilihat dari aspek fisik maupun psikologis. “Bila dari fisik terlihat dari cara jalan, keluhan berkemih. Sedangkan dari psikologis dapat terlihat dari perubahan perilaku seperti pedendam dan menjauh dari lingkungan. Sudah tahu tanda-tandanya baru kita bisa mendeteksi,” ungkapnya saat ditemui isolapos.com di Museum Pendidikan Nasional Terbuka UPI, Jum’at (23/12) malam.
Memerangi kekerasan seksual pun bukan dilakukan oleh dokter dan pendidik saja, melainkan oleh semua elemen masyarakat. IDI sendiri berperang melalui berbagai penyuluhan. “Kewajiban dokter kan bukan hanya mengobati tapi juga memberikan penyuluhan untuk membentuk pengetahuan agar bisa membentengi diri,” tambahnya.
Disinggung menganai hukuman pelaku kekerasan seksual, IDI menolak untuk mengebiri pelaku karena tidak sesuai dengan kode etik profesi. “Dokter itu mengobati kalau ini (mengebiri, –red) kan sebagai pelaku untuk menghukum orang, itu tidak sesuai,” tegasnya.
IDI mengharapkan, kekerasan seksual ini semakin mendapatkan tekanan agar jumlah pelaku dan korban tidak semakin marak. “Ya caranya dengan kenali, deteksi, perangi,” tutup Djunaedi.[]
Redaktur: Prita K. Pribadi