Potret Penjajahan dari Kisah yang Belum Terjamah

31

Oleh: Amelia Wulandari

Judul: Detail Kecil

Penulis: Adania Shibli

Penerjemah: Zulfah Nur Alimah

Penerbit: Bentang Pustaka

Tahun terbit: 2024

Tebal buku: 118 halaman

Penjajahan yang terjadi di Palestina sudah berlangsung sejak lama. Pada 1948 terjadi peristiwa pembantaian rakyat Palestina oleh Israel. Saat itu, setidaknya 700 ribu warga Palestina dipaksa meninggalkan negaranya. Lebih dari 100 orang Palestina, baik laki-laki, perempuan, maupun anak-anak dibunuh dan lebih dari 500 desa di Palestina hancur. Peristiwa ini yang kemudian disebut Peristiwa Nakba atau malapetaka. Penjajahan dan genosida di Palestina pun masih terjadi hingga saat ini.

Adania Shibli menggambarkan penjajahan yang terjadi di Palestina melalui novel “Detail Kecil” atau dalam bahasa Arab dikenal dengan “Tafshil Tsanawi”, yang terbit pada 2017 dan telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Jerman, juga Indonesia. Novel ini memenangkan penghargaan Liberaturpreis. Namun, penghargaan itu dibatalkan pihak penyelenggara Frankfurt Book Fair karena keberpihakannya kepada Israel. 

Sudut pandang yang dituangkan dalam novel ini menarik. Adania Shibli mengajak kita mengetahui terlebih dahulu peristiwa Agustus 1949 dari tokoh tentara Israel. Pada masa itu, pembantaian terhadap orang Arab dilakukan. Tentara Israel memastikan wilayah Negev sudah bersih dari orang Arab dan menjaga wilayah tersebut dari penyusup. Kamp tentara pun didirikan di wilayah tersebut.

Kemudian, tentara Israel itu menemukan seorang gadis Arab saat berpatroli di gurun, yang kemudian membawa gadis itu ke kamp. Peristiwa rudapaksa pun terjadi. Para tentara melakukannya bergiliran kepada gadis Arab itu. Setelah sang komandan melakukannya juga, gadis Arab itu dibunuh. Ia dikubur di pasir tak jauh dari kamp tentara berdiri.

Bagian kedua novel ini mengambil sudut pandang seorang perempuan Palestina. Berselang 25 tahun dari kejadian itu, seorang perempuan Palestina tertarik dengan pemberitaan di koran tentang perempuan yang dibunuh pada Agustus 1949. Ia merasa masih terdapat kejanggalan dalam pemberitaan tersebut, kemudian mencoba mencari tahu peristiwa pemerkosaan dan pembunuhan gadis tersebut. Ia pun mengunjungi beberapa tempat, seperti arsip dan museum di Negev. Saat perjalanan dalam pencariannya itu, ia merasa banyak sekali yang berubah dari negaranya.

“Sudah lama sekali aku tidak lewat sini dan yang kujumpai hanyalah kenyataan bahwa semua hal tentang ‘Palestina’ telah lenyap; …” (hal 79)

Begitulah penjajahan mengerikan itu digambarkan Adania Shibli. Penggambaran bagaimana penjajahan yang dilakukan Israel begitu kejam. Penulis seolah memberitahu dengan halus bahwa ada seorang gadis Arab yang diperlakukan dengan sangat tidak manusiawi. Hal yang luput dari pemberitaan media massa.

Selain itu, dampak dari penjajahan di Palestina, seperti beberapa daerah yang hilang dari peta pun digambarkan Adania Shibli. Kemudian, melalui “Detail Kecil”, ia menarasikan perbedaan debit air antara Palestina dan Israel, jalan-jalan yang telah berganti ditulis dengan bahasa Ibrani, dan perasaan tokoh perempuan yang merasa aneh saat jauh dari suara ledakan. Peristiwa yang kerap tidak terlihat pada saat penjajahan. 

“Detail Kecil” bisa menjadi permulaan yang bagus untuk mengetahui penjajahan di Palestina. Novel ini memberikan gambaran dari kisah yang belum terjamah. Melalui cerita yang singkat, Adania Shibli seolah memberikan ruang untuk pembaca mencari tahu lebih lanjut kebenaran terjadi di Palestina.

Zulfah pun menerjemahkan novel ini dengan sangat apik. Penggunaan gaya bahasa untuk mengumpamakan suatu peristiwa membuat peristiwa tersebut tergambar dengan jelas. Pembaca seakan diajak masuk merasakan emosi dari tiap-tiap peristiwa. Novel yang mencekam sekaligus mengesankan.

Redaktur: Dini Putri

Comments

comments