Browsing Tag

puisi

Peron yang Sunyi

Oleh Yunita Ayu Kau mencoba mencari jejak-jejaknya. Limbung dengan kegelisahan dan kekecewaan yang membuat hatimu patah. Sepsang kekasih yang kau lihat di bangku peron itu mencipta hatimu yang pilu. Terkenang akan kisahmu yang…
Read More...

Memorabilia

Oleh Dedi Sahara Sayup-sayup suaramu terdengar dari dasar sunyi selagi kulihat langit Wonosari, seperti kesah angin desember yang basah, seperti denting embun pertama jatuh di rimbun jati. Tapi, kota hanya…
Read More...

Braga

Oleh Dedi Sahara Di hitam trotoar seorang perempuan tua terkapar, aroma plastik terbakar. Lalat-lalat bertikai di jendela kaca restoran Korea, dua-tiga remaja sempoyongan mengutuk cakrawala. Di…
Read More...

TERTAWAN TUAN

oleh: Meistika Intan Utami Bahasa dan Sastra Indonesia 2014 Aku hanya sepasang mata Yang selalu memerah kecanggunganmu Dan menikmatinya dengan nanar Dalam secangkir binar yang enggan kuhabiskan Aku…
Read More...

Tertukar

Oleh: Nurul Nur Azizah Perempuan. Sementara, puisi puisi berbunga mendesahkan pesonamu, ragamu elokmu sebentuk rasa senyap kau pikul dalam kau, yang meretas peluh fajar ke senja, hingga tak lagi mengenali bentuk malam…
Read More...

Pada Suatu Hari

Oleh: Yunita Ayu Aku hidup dalam kerinduan, yang memisahkan ruang dan waktu, yang membentangkan jarak kesedihan dan kesunyian. Bersumpah di bawah langit yang memerah. Disaksikan pohon kita yang berbuah. Aku hidup di jantungmu,…
Read More...