Lagi, SM3T UPI Minim Peminat

307
ilustrasi

Bumi Siliwangi, isolapos.com-

Seperti dua tahun sebelumnya, Program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM3T) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) minim peminat. Hal itu terlihat dari kuota UPI yang tidak terpenuhi yaitu sebanyak 200 orang. Menurut Kordinator SM3T UPI Tjutju Yuniarsih, awalnya sebanyak 160 alumni UPI diundang untuk mengikuti seleksi SM3T. Namun kenyataannya yang hadir hanya 132 alumni. Setelah diseleksi, terpilihlah 108 alumni UPI untuk mengajar di Kabupaten Aceh Timur, Kabupaten Kupang dan Kabupaten Kepulauan Anambas sebagai kabupaten yang termasuk kategori 3T.

Untuk mengisi kekosongan sebanyak 92 kursi, lanjut Tjutju, UPI menerima tambahan peserta dari Lembaga Pendidikan Tenaga Keguruan lain. Sebanyak 64 alumni Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) masuk dalam kuota UPI sebab kuota SM3T di UNY sudah terpenuhi. “Jadi UPI memberangkatkan 172 alumni, kalau semuanya hadir,” kata Tjutju saat ditemui isolapos.com, Senin (21/7).

Kuota SM3T yang selalu menyisakan bangku kosong itu, juga dikarenakan banyak peserta yang tidak memenuhi persyaratan administrasi. Di tingkat nasional, pendaftar online SM3T mencapai 10000 peserta. Namun, jumlah ini menurun drastis pada tahap seleksi administrasi hingga menyisakan lebih dari 3000 peserta yang lolos. Baru sampai seleksi akhir, sebanyak 2640 peserta lolos seleksi untuk menjadi tenaga pengajar selama satu tahun di daerah 3T. “Secara nasional juga tidak terpenuhi kuotanya sebanyak 3000 peserta,” tambah Tjutju.

Minimnya peminat SM3T di UPI, dinilai mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UPI Roby Aji, karena UPI kurang gencar dalam mempromosikan program tersebut pada mahasiswa. Selain itu, menurutnya, mahasiswa sekarang cenderung individualis dan melihat manfaat apa saja yang akan diperoleh jika mengikuti program dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia itu. Seperti diberitakan sebelumnya, alumni program SM3T dapat mengikuti Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) tanpa dipungut biaya apapun.  “Jangan-jangan SM3T tidak menarik untuk kebutuhan mahasiswa sekarang ini, meski PPG sudah gratis tapi ada cara yang lebih mudah tanpa harus setahun disana,” tutupnya. [Restu Puteri]

Comments

comments