#PercaIntegritas, Cara Perempuan Melawan Korupsi
Bandung, isolapos.com-Perempuan selalu punya cerita. Ketika genderang perang melawan korupsi ditabuh di sana-sini, perempuan memiliki cara sendiri. Bukan basa-basi deklarasi, nyaris tanpa kata-kata, hanya selembar kain perca.
Cap tangan di atas kain perca dengan tagar #percaintegritas menjadi pilihan Ruang Media Perempuan (Rumpun) Indonesia dalam kampanye perang melawan korupsi.
“Rumpun Indonesia menggunakan media seni sebagai alat kampanye,” ujar Sri Aryani Murcahyani, Koordinator Rumpun Indonesia.
Bagi Aryani, perempun senantiasa memiliki sifat feminitas yang dominan. Kelembutan, kesabaran, kebaikan, dan ketenangan merupakan sebagian dari sifat yang dimaksud Aryani. Bingkai itu pula yang kemudian melahirkan cap tangan di atas kain berukuran A3 dengan nama #percaintegritas. Pada awal 2015, cap tangan ini dinamakan cap tangan #KainPercaKPK atau Kain Perca Keluarga Pemberantas Korupsi.
Cap tangan ini, lanjut Aryani, merupakan bentuk komitmen diri untuk tidak melakukan korupsi dan menjalankan sifat-sifat integritas yang merupakan dasar dari nilai-nilai baik. Sifat itu antara lain berperilaku jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggungjawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil.
Rumpun Indonesia menilai adanya peran penting keluarga sebagai unit terkecil di masyarakat sebagai elemen pencegah tindakan korupsi. Selain itu, disadari atau tidak, perempuan juga berada dalam pusaran korupsi, baik sebagai aktor utama maupun sekadar pemeran pembantu. Perempuan juga sering dituding sebagai penyebab kaum pria atau suaminya melakukan korupsi.
“Di sisi lain, perempuan memiliki kekuatan dalam pemberantasan korupsi. Multiperan perempuan dalam keluarga bisa membuat perempuan mendidik anak-anaknya untuk selalu berlaku jujur dan bertanggung jawab. Sedangkan sebagai isteri, perempuan juga bisa mendorong suaminya untuk mencari uang halal. Rumpun Indonesia mencoba menerapkan kembali nilai-nilai integritas untuk menjaga keluarga dan melakukan kampanye keluarga berintegritas,” jelas Aryani.
Pada peringatan Hari Antikorupsi Internasional 2015, Rumpun Indonesia melanjutkan program perca tersebut dengan kampanye #kainpercaintegritas. Selain membubuhkan cap tangan pada kain perca, setiap orangnya harus menuliskan harapan atau testimoni tentang harapan untuk Indonesia lebih baik lagi dan tentang pemberantasan korupsi di Indonesia.
Selain di Bandung, kampanye #kainpercaintegritas dihelat di 22 kota di Indonesia. Rumpun mencatat Bandung dan Jakarta sebagai kota yang paling banyak menyumbangkan kain perca. Ruang lingkupnya pun menjadi lebih luas. Selain anak-anak, keluarga juga melibatkan para pelajar, guru-guru SMA, SMP dan SMK, musisi, seniman, pejabat pemerintah kota, komunitas, karyawan KPK, aktivis kingkungan, menteri, pegiat teknologi, para relawan dan masyarakat luas.
“Cap tangan #kainpercaintegritas merupakan media kampanye nilai-nilai integritas, di mana diharapkan dengan bentuk komitmen pribadi tersebut dapat diterapkan di dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan nilai-nilai integritas di dalam kehidupan sehari-hari pada akhirnya akan menjadi cara mencegah tindakan-tindakan korupsi,” Aryani menambahkan.
Selama hampir dua bulan menjelang Festival Antikorupsi Internasional, Rumpun Indonesia berhasil mengumpulkan #kainpercaintegritas sebanyak 10 ribu lembar perca. Potongan tersebut kemudian dijahit menjadi kain panjang berjumlah 10 row dan dibentangkan sebagai bagian dari prosesi acara pembukaan Festival Antikorupsi 2015 di Alun-alun Bandung. Setelah festival, #kainpercaintegritas ini bisa dilihat di Pameran Konsorsium Komunitas yang diselenggarakan sampai akhir 2015 di Gedung Galeri Alun-alun Bandung.
Lebih jauh Aryani menjelaskan, Rumpun Indonesia merupakan komunitas perempuan lintas profesi ini, memiliki konsentrasi terhadap isu-isu nasional yang memengaruhi perkembangan jiwa dan raga generasi bangsa. Rumpun Indonesia mengusung visi dan misi untuk Indonesia lebih baik lagi. [Nisa Rizkiah/Rumpun Indonesia]