Plafon Gedung FPBS Ambruk
Bumi siliwangi, isolapos.com,-
Senin malam, 23 April 2012, plafon lantai lima Gedung Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni (FPBS) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), ambruk. Asep, petugas bagian Aset dan Fasilitas FPBS, menyatakan bahwa saat air ditarik ke atas, sambungan antara besi dan paralon tidak cukup kuat menahan beban air sehingga bocor yang berakibat plafonnya ambruk. “Ketika tekanan air disini dinaikkan mungkin disana tidak cukup kuat menahan jadi tekanan air dari pipa keluar,” ujar Asep, Selasa (2/5).
Esok hari setelah kejadian, Asep mengaku sudah melapor ke UPI untuk segera diperbaiki. Ia juga mengatakan sudah menangani masalah jaringan air yang bocor, sedangkan untuk perbaikan plafonnya menunggu dari UPI. “Masalah jaringan airnya sudah kita tangani, tapi untuk perbaikan atapnya oleh UPI,” kata Asep pada isolapos.com.
Meski plafonnya ambruk, ruang kelas di lantai lima Gedung FPBS tetap digunakan oleh mahasiswa. Salah satu mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Pitria Agustian, yang juga menggunakan ruang kelas di lantai lima tersebut, mengatakan kecewa dengan fasilitas yang ada disana. Ia juga menambahkan bahwa air dan kebersihan di Gedung FPBS harus lebih diperhatikan. “Kurang nyaman dan kecewa dengan fasilitas yang ada di lantai lima,” kata Pitria.
Dosen jurusan Arsitektur, Fakultas Pendidikan Teknik dan Kejuruan, Krisnanto menjelaskan bahwa plafon itu terdiri dari gypsum yang mudah menyerap air dan tidak mudah kering karena tidak terkena sinar matahari. Plafon yang terus menerus menyerap air menjadi berat dan mudah roboh.
Krisnanto menambahkan, bahwa secara struktural bangunan-bangunan di UPI sudah termasuk standar internasional. Namun, menurutnya ini jika tidak dirawat dengan baik, gedung tersebut tidak akan bertahan lama. “Meski bangunan itu sudah standar internasional kalau tidak dirawat akan hancur,” tuturnya. [Melly A. Puspita]