Area Parkir Baru Tambah Kapasitas Ratusan Motor
Oleh: Argia Fadillah
Bumi Siliwangi, isolapos.com— Terlihat dekat Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), sebuah area dengan luas 1.260 meter persegi yang digarap untuk dijadikan parkiran motor UPI sudah terlihat rampung.
Dedi Darmadi, Sekretaris Ketertiban dan Keamanan Kampus (K3) menjelaskan bahwa penggarapan lahan parkir tersebut dikarenakan kondisi parkir motor kampus yang sudah tidak dapat menampung. Dedi berkata bahwa di parkiran selatan saja volume motor dapat mencapai jumlah 1.000 yang keluar masuk setiap harinya.
Menurutnya kondisi itu diperparah dengan banyaknya mahasiswa kost yang ikut membawa motor. “Bukannya tidak boleh mahasiswanya bawa motor, tapi akan di tertibkan,” jelasnya saat di temui isolapos.com Selasa (11/10).
Sementara itu Totong Budiman, Kepala Sub Bagian Gedung dan Jalan Sarana Prasarana UPI mengungkapkan bahwa pembuatan lahan parkir di dekat FPTK merupakan pemanfaatan lahan kosong. Ia menambahkan bahwa dengan dibukanya lahan parkir dengan kapasitas 500 motor ini otomatis akan membuka gerbang baru sehingga tidak akan menggunakan gerbang lama yang berada di dekat SD Isola.
Totong menambahkan bahwa parkiran baru ini akan dibuka dalam waktu dekat ini namun perlu menunggu penyerahan kepada pihak UPI “dibuka di akhir Oktober atau awal November karena itu pasti sangat dibutuhkan,” katanya.
Melihat volume kendaraan motor yang bertambah tiap harinya Totong dan Dedi tidak menutup kemungkinan akan dibuka gedung khusus parkir untuk kedepannya. Totong pun mengatakan bahwa kebutuhan tempat parkir itu memang hal yang harus dipenuhi untuk dan menurutnya gedung khusus parkir tidak akan memerlukan lahan yang banyak “Lahan parkir yang memadai tapi tidak menggunakan lahan yang banyak” pungkasnya.
Menanggapi kemungkinan penambahan fasilitas tersebut, Dadi Darmadi mengklaim tidak tahu-menahu tentang kejelasan parkir berbayar. Dia menegaskan bahwa sampai saat ini parkir di UPI masih belum berbayar. “Sampai hari ini kita masih merumuskan apa yang akan berbayarnya,” tegasnya.
Redaktur: Yunita Ayu