Mengenal Tema Baru KKN Tematik UPI 2017
Oleh: Prita K. Pribadi
Bumi Siliwangi, isolapos.com— Memasuki pertengahan tahun 2017, Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik UPI akan segera dilaksanakan dengan mengusung tema-tema baru. Hal tersebut tidak lain karena arti dari KKN Tematik itu sendiri. Menurut Katiah, Koordinator Lapangan KKN menyebutkan bahwa pada dasarnya KKN Tematik itu bergerak sesuai kebutuhan sehingga dapat ditambah bahkan dihilangkan. “Namanya Kuliah Kerja Nyata Tematik adalah tema-tema yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, kemudian potensi mahasiswa dan pemerintah daerah,” katanya kepada isolapos.com di Sekretariat KKN gedung Lembaga Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) UPI, Kamis (10/5).
Tiga dari sebelas tema KKN UPI 2017 merupakan tema baru. Diantaranya tema Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Pendidikan (PMBP), Desa Wisata dan KKN Terpadu Mahasiswa dengan TNI.
Pertama, PMBP merupakan program yang menaungi kegiatan-kegiatan pemberdayaan masyarakat, yang mahasiswanya bermitra dengan lembaga-lembaga pendidikan formal, nonformal dan informal. Menurut Katiah, program baru ini adalah peleburan dari program Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Hal itu dilebur karena mahasiswa banyak beranggapan MBS merupakan program yang paling mudah dijalankan. “Sebetulnya bukan itu yang kita inginkan (memilih tema yang mudah, –red). Maka kita coba lebur program MBS itu ada di program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Pendidikan.”
Kedua, Desa Wisata diperuntukan bagi desa yang notabene mempunyai potensi menjadi tempat wisata, sehingga terbatas jumlah lokasinya. Sedangkan, program ini bertujuan agar dapat menguatkan wisata edukasi.
Ketiga, KKN Terpadu Mahasiswa dengan TNI adalah program yang dilakukan bersama para TNI dari TMMD atau Tentara Manunggal Masuk Desa. Nantinya akan ada dua kegiatan yakni fisik dan pemberdayaan masyarakat berkaitan dengan pendidikan seperti bantuan pembuatan akses jalan dan infrastruktur.
Katiah juga mengamini, tema ini ada kerjasama dengan pihak TNI. Hanya saja bentuk kerjasama tidak berupa dana melainkan kendaraan. Selebihnya, ia juga berharap mahasiswa akan lebih aman karena didampingi oleh para TNI. “TNI itu tidak memberikan dana ke kita, hanya saat mahasiswa berangkat, kita (pihak UPI,-red) meminta bantuan kendaraan. Dan mereka (mahasiswa, –red) sebetulnya lebih aman gitu ya karena akan dikawal dengan TNI jadi insyaallah lebih aman.”
Lebih lanjut, tema ini khusus diadakan untuk wilayah terpencil saja. “Ada di daerah Kabupaten Garut itu Pakenjeng, di Majalengka Kecamatan Lemahsugih, Karawangnya Tegalwaru.” Sedangkan wilayah-wilayah tersebut akan dihuni oleh 133 orang baru dari TNI dan pihak UPI. “Jadi nanti dalam satu lokasi itu TNI 100 ditambah kita 33.”
Mengingat cukup banyak mengusung tema baru, Katiah menekankan mahasiswa dapat memahami tema masing-masing karena lokasi KKN dilakukan di tempat yang sama dengan tahun sebelumnya, sehingga masyarakat dapat beradaptasi dengan tema baru. “Manakala mahasiswa itu paham dengan tema tersebut yang dijabarkan dengan program-programnya yang relevan dengan yang kita inginkan, masyarakat itu pasti tidak akan bertanya-tanya dan mereka akan menerima.”
Selain itu, Katiah mengungkapkan bahwa terdapat tema yang relatif baru walaupun sudah diuji coba tahun 2016. “Revolusi mental itu tahun sebelumnya dilakukan, Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) juga dilakukan.” Lalu ia pun mencontohkan, Revolusi Mental terdapat lima program yang dijalankan. Diantaranya Indonesia Melayani, Indonesia Bersih, Indonesia Tertib, Indonesia Mandiri dan Indonesia Bersatu. Ia mengaku, Indonesia Melayani adalah program yang membuahkan hasil paling bagus. “Mahasiswa membantu aktivitas pemerintah desa. Alur-alur diagram, bagaimana kalau membuat KTP. Kemudian memberikan pelatihan pelayanan berbasis IT,” tutur Katiah.[]