Gelora Semangat MOKA-KU UPI 2017

430

Oleh: Rani Herlina

Bumi Siliwangi, isolapos.com— Masa Orientasi Kampus dan Kuliah Umum (MOKA-KU) UPI 2017 yang diikuti oleh 6.415 mahasiswa baru telah digelar dari tanggal 28 hingga 31 Agustus di gedung Gymnasium. Mereka berasal dari tiga jalur seleksi diantaranya Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) sebanyak 1.930 orang, Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) sebanyak 2.834 orang, dan Seleksi Mandiri (SM) sebanyak 1.651 orang.

MOKA-KU UPI 2017 yang mengusung tema “Senarai Asa, Integritas Jiwa, Gelorakan Pendidikan Indonesia” ini bermakna bahwa mahasiswa baru akan dapat menggelorakan pendidikan Indonesia. “Itu tuh maknanya, daftar harapan kita terhadap integritas jiwa seorang mahasiswa untuk menggelorakan pendidikan Indonesia,” jelas Sukarno saat ditemui isolapos.com di Gymnasium, Senin (28/8) usai pelaksanaan MOKA-KU pertama.

Sementara itu, hari pertama MOKA-KU telah diresmikan oleh Asep Kadarohman, Rektor UPI dengan pengetukan palu sebagai simbolis. Selanjutnya, pemateri dihadiri oleh kedua alumni UPI yang inspiratif yakni Teten Masduki dan Enggaristo Lukita sebagai tokoh kepemerintahan. “Pak Teten ini selaku ahli staf kepresidenan. Jadi beliau itu sebagai tangan kanan Presiden Pak Jokowi,” tutur Sukarno. Sedangkan, Enggaristo yang hadir dari kementerian perdagangan pun merupakan Ketua IKA UPI.

Tokoh inspiratif yang turut hadir ialah Khoirul Anwar, penemu konsep dua Fast Fourier Transform (FTT) yang digunakan pada sistem 4G. Hal itu diharapkan dapat memotivasi mahasiswa baru. “Mahasiswa itu bukan hanya kuliah tapi bagaimana caranya berprestasi ke bidang internasional,” ujar Sukarno.

Selanjutnya, hari kedua berisikan kegiatan pengenalan fakultas, keorganisasian, program studi dan organisasi mahasiswa yang ada di Fakultas. Sementara hari ketiga, Sukarno menyebutkan akan ada parade UKM sebanyak 63. “Minimal ketika ada penampilan tuh, ‘oh saya tertariknya di sini’, jadi sesuai minat dan kebutuhan dan kemampuan dia (mahasiswa baru, -red).”

Hari terakhir, mahasiswa baru akan melaksanakan shalat Duha berjamaah di Stadion UPI yang dilanjutkan pembuatan logo UPI dan MOKA-KU di Gymnasium. Kegiatan ini juga dimeriahkan dengan hadirnya Yohana Susana Yembise, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) sebagai pemateri kuliah umum. Hal itu ditujukan untuk memberikan pemahaman tentang perlindungan perempuan dan anak. “Kitalah calon-calon pendidik ini yang akan memberikan itu (pemahaman, –red) kepada masyarakat yang ada di sekitar kita khususnya nanti ketika jadi guru,” jelas Sukarno.

Selain itu, yang membedakan MOKA-KU kali ini dengan tahun sebelumnya diantaranya terdapat shalat Zuhur dan Duha berjemaah. “Itu kan sangat luar biasa gitu. Gebrakan untuk pembiasaan terhadap mahasiswa baru untuk meningkatkan sisi religiusitas,” katanya. Adapula penamaan sektor-sektor yang unik yakni Prasetina Sadara, Prasetina Daraka, Prasetina Sandya, Prasetina Pranawa dan Prasetina Caya. “Terinspirasi dari kawan-kawan di IPB,” Sukarno mengaku.

Lebih lanjut, Fatwa Fadhilah, mahasiswa baru jurusan Psikologi mengungkapkan kesannya mengenai kegiatan MOKA-KU 2017. “Hari pertama MOKA-KU langsung diajakin jadi aktivis. Saya semakin semangat kuliah di sini,” ujarnya. Ia juga berkomentar bahwa MOKA-KU kali ini kurang maksimal dalam memberikan informasi sehingga berdampak pada pengeluaran dana secara mendadak. “Terlambatnya informasi mengenai kode warna kertas spotlight membuat maru yang duluan beli memilih untuk beli lagi, sehingga semakin banyak uang yang dikeluarkan. Kami juga harus beli duplek lagi. Jika harus sama persis seharusnya menggunakan merk yang beredar luas,” keluh Fatwa.[]

Redaktur: Prita K. Pribadi

Comments

comments