Advokasi SM-UPI Buntu, FAMU Gelar Aksi
Oleh: Naufal Ghifari
Bumi Siliwangi, isolapos.com–, Rabu (15/8) Forum Aksi Mahasiswa UPI (FAMU) melakukan aksi terkait dengan penolakan uang pangkal mahasiswa baru 2018 yang berhasil lolos Seleksi Mandiri Universitas Pendidikan Indonesia (SM UPI). Aksi ini merupakan bentuk tindak lanjut dari advokasi mahasiswa yang menemui jalan buntu.
Khoiri Setiawan, selaku koordinator lapangan mengungkapkan tujuan adanya aksi ini sebagai bentuk solidaritas dan cara untuk mengingatkan kepada UPI atas beberapa ketetapan yang salah. Lebih lanjut lagi Khoiri mengatakan aksi ini merupakan hasil dari konsolidasi pertama dan konsolidasi akbar Mahasiswa UPI. “Kita melakukan aksi bukan tanpa alasan, ini merupakan bentuk untuk mengingatkan pihak rektorat atas beberapa kesalahan,” Ujar Khoiri saat ditemui di PKM setelah evaluasi hasil aksi.
Massa aksi berkumpul di halaman Gedung PKM jam 09.00 WIB kemudian dilanjutkan dengan berjalan ke setiap fakultas untuk menarik massa lebih banyak. Pada jam 11.00 WIB massa aksi sampai di Gedung Rektorat UPI kemudian dilanjutkan dengan penyampaian orasi dan tuntutan kepada pihak Rektorat UPI.
Dalam orasi tersebut, FAMU menyuarakan 3 tuntutan, yang pertama menghapuskan uang pangkal. Kedua, adakan bidikmisi untuk seleksi mandiri UPI, dan ketiga adalah transparansikan dan verifikasi ulang UKT.
1 jam setelah sampai di Gedung Rektorat, FAMU mendapatkan angin segar dengan bertemu Rektor UPI, Asep Kadarohman, dan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UPI, Muhammad Solehudin. Saat audiensi bersama FAMU, Asep menjamin bahwa tidak ada mahasiswa yang tidak bisa kuliah karena masalah keuangan “Kalau betul-betul tidak mampu, asalkan jujur, boleh meminta bantuan ke pihak kami,” Tutur Asep di sela-sela audiensi. Beliau juga menuturkan bahwa bagi mahasiswa yang benar-benar tidak mampu bisa mengikuti bidik misi, namun dengan jumlah kuota yang terbatas “Untuk kuota bidik misi memang kecil untuk tahun ini sekitar 750 orang, dan didistribusikan salah satunya pada jalur Seleksi Mandiri,” Pungkas Asep.
Muhammad Rafqi Sadikin, selaku tim agitasi dan propaganda mengatakan bahwa tindak lanjut yang dapat dilakukan mengenai hasil aksi baru mengadvokasi dan melakukan kajian lanjutan. “Untuk tidak lanjutnya kita baru bisa mengadvokasi mahasiswa yang keberatan, belum ada rumusan untuk aksi yang lain,” Ujar Rafqi []
Redaktur : Muhammad Zaki Annasyath