Mahasiswa UPI Menuntut Keanggotaan MWA
Oleh: Salsabilla Ramadhanty Surachman
Bumi Siliwangi, Isolapos.com—Rapat terbuka Majelis Wali Amanat (MWA) UPI dilaksanakan sebelum menghadapi detik-detik pemilihan rektor masa bakti 2020-2025. Rapat terbuka itu, diikuti seluruh perwakilan civitas akademika yang dihadiri oleh dekan fakultas, senat akademik, alumni, unit pekerja, hingga mahasiswa. Rapat tersebut diselenggarakan hari Kamis(12/3) yang bertempat di Auditorium FPEB UPI.
Sepanjang rapat, diisi dengan penyampaian aspirasi mengenai perencanaan peraturan. Salah satu aspirasi datang dari mahasiswa.
Aspirasi mahasiswa tersebut diwakilkan oleh Presiden BEM Rema UPI 2019, Rexzi Adi Prabowo. Dalam rapat terbuka MWA UPI, Rexzi melayangkan dua pernyataan. Salah satunya mengenai harmonisasi antara kampus dan mahasiswa. Dia menilai bahwa dalam pembangunan, khususnya dalam aspek membangun UPI, peran pimpinan tidaklah cukup.
“Dibutuhkan suatu harmonisasi serta kolaborasi yang diwujudkan dengan peran nyata antara pimpinan unversitas, unsur-unsur MWA, serta dari mahasiswa, ” ucap rexzi dalam sesi aspirasi rapat terbuka MWA.
Dalam forum tersebut, dia sebagai perwakilan mahasiswa UPI menuntut perihal keterlibatan mahasiswa ke dalam unsur MWA. “Tindak lanjutnya nanti kan kami(mahasiswa —red) diberikan kesempatan dalam forum tersebut untuk menjadi anggota Majelis Wali Amanat,” tekan Rexzi.
Dia beralasan bahwa keterlibatan mahasiswa dinilai menjadi unsur penting dalam mewujudkan masa depan UPI. “Kita berbicara bagaimana caranya untuk menciptakan lulusan yg unggul, sumber daya yang unggul, sumber daya yang unggul, pendidikan yang berkualitas,” tambahnya.
Selain itu, dia beranggapan jika keterlibatan mahasiswa akan menjadi jembatan antara kesenjangan Kampus Daerah (Kamda) selama ini. Menurutnya, masih ada pembeda antara kampus pusat dan kampus daerah.
“Ketika saya menjabat sebagai presiden Bem. Saya menerima banyak sekali keluh kesah dari mahasiswa Kamda, bahwasannya mereka di lapangan nyatanya masih merasa terdiskriminasi, masih merasa dibedakan bahwa ada beberapa hak yg kami terima di bumsil, namun tidak dirasakan mahasiswa di kamda,” ungkapnya.
Menurutnya, ketika mahasiswa diberikan kesempatan untuk menyampaikan aspirasi di forum MWA tidak akan ada lagi tindakan aneh yang dilakukan oleh mahassiwa.
Rexzi menambahkan bahwa ketika menjadi bagian dari MWA, mahasiswa setiap tahunnya menyampaikan aspirasi kepada rektorat untuk menjamin mahasiswa bisa mengenyam pendidikan tinggi di UPI. Selain itu, infrastruktur menjadi dukungan penuh bagi mahasiswa untuk menjalankan kegiatan kemahasiswaan di kampus.[]
Redaktur: Rio Tirtayasa