Terdidik: Perjuangan Tara Westover Memperoleh Pendidikan

188

Oleh : Amelia Wulandari

Judul          : Educated (Terdidik)

Penulis       : Tara Westover

Penerjemah : Berkat Setio

Tahun terbit : 2021

Tebal          : 516 hlm.

“Aku tidak mengerti mengapa sebagai anak, aku tidak diizinkan untuk mendapat pendidikan yang layak.” -Tara Westover

Pendidikan merupakan hak semua orang. Keluarga salah satu lembaga sosial terkecil yang memiliki peran penting dalam pendidikan. Pendidikan pertama seharusnya dilakukan oleh keluarga. Namun, bagaimana jika keluarga sendiri yang tidak memberikan hak pendidikan?

Setiap keluarga memiliki nilai yang diturunkan kepada anaknya. Itulah yang dilakukan ayah Tara kepada anak-anaknya. Ia selalu mengajarkan anak-anaknya Alkitab. Ia juga melarang anak-anaknya pergi ke sekolah. “Sekolah negeri hanyalah propaganda pemerintah,” begitu katanya.

Ayah Tara menurunkan nilai-nilai dari kepercayaan yang dianutnya. Ia sangat taat kepada Tuhan. Ia memiliki keyakinan bahwa kepercayaan tersebut melarang anak-anak pergi sekolah. Dalam pembukaan bukunya, Tara menuliskan bahwa buku Educated ini bukan tentang suatu keyakinan. Buku autobiografi ini mengisahkan perjuangan Tara dalam mendapatkan pendidikan.

Tara dan kakak-kakaknya hanya mendapatkan pendidikan dari ibunya. Mereka diajarkan membaca dan menghitung. Itu pun hanya berlangsung sebentar. Ayahnya melarang mereka belajar selain ilmu agama.

Tyler, kakak laki-laki Tara memutuskan untuk pergi ke perguruan tinggi walaupun telah dilarang ayahnya. Ia orang pertama yang berani menentang ayahnya. 

Setelah beberapa tahun, Tara, si anak bungsu mengikuti jejak Tyler untuk pergi ke perguruan tinggi. Ia mengalami berbagai tantangan. Hingga akhirnya, Tara berhasil belajar di Brigham Young University (BYU). Ia baru berusia 17 tahun pada saat itu sehingga banyak menemukan kesulitan. Fakta bahwa dirinya tidak pernah sekolah pun menjadi kendala saat belajar di BYU. 

Ia  belajar sangat keras agar dapat mengikuti pelajaran. Perjuangannya pun tak sia-sia, ia lulus mata kuliah pada semester pertama dan mendapatkan beasiswa.

Keputusan Tara untuk mendapatkan pendidikan membuatnya tidak dianggap anak lagi oleh orang tuanya. Hal inilah yang sering mengganggu pikirannya. Apakah yang dilakukannya untuk belajar adalah benar atau menentang perintah Tuhan? Semakin Tara belajar, ia menemukan kebenaran-kebenaran. Ia mengetahui fakta bahwa hal yang sering diceritakan ayahnya itu keliru.

Ia semakin penasaran terhadap ilmu pengetahuan. Rasa ingin tahunya membawanya belajar di University of Cambridge melalui beasiswa. Di sanalah ia berproses. Ia tidak malu lagi terhadap masa lalunya atau darimana ia berasal. Kemudian, Tara juga mendapat beasiswa visiting fellowship ke Harvard University.

Setelah mengalami banyak hal, Tara mendapatkan gelar Doktor dari University of Cambridge. Tara kehilangan keluarganya. Namun, menemukan keluarga “baru” dalam hidupnya. Dalam akhir bukunya ia mengatakan, pendidikan membentuk kepribadiannya.

Tara Westover lahir di Idaho pada 1986. Tara merupakan anak terakhir dari 7 bersaudara. Lahir dalam keluarga yang konservatif membuatnya berbeda dari yang lain. Namun, pendidikan mengubah hidupnya. Ia satu-satunya anak perempuan yang berhasil mendapat pendidikan. Selain Tara, kedua kakak laki-lakinya pun berhasil mendapat pendidikan. Karena pendidikan, Ia merasa tidak bergantung kepada siapa pun.

Buku karya Tara Westover ini menjadi buku terlaris menurut New York Times. Buku berdasarkan kisah nyata yang dialami Tara Westover sangat inspiratif. Bagaimana tidak, Tara yang tidak pernah sekolah bisa mendapat beasiswa dan belajar di universitas ternama. Bill Gates, pendiri Microsoft pun telah membaca kisah Tara dan memberikan ulasannya terhadap buku autobiografi ini.

Buku terjemahan Berkat Setio ini mudah dipahami sehingga pembaca dapat mengambil makna yang terkandung dalam buku ini. Buku ini bisa dibaca oleh siapa pun, khususnya bagi mereka yang sedang berjuang dalam menuntut ilmu karena kisahnya sangat memotivasi untuk tidak mudah menyerah.

Redaktur : Nabil Haqqillah

Comments

comments